MOHON MAAF LAHIR DAN HIDUP KARENA GAK UPDET KEMAREEN2
MAYANG GK DAPET2 INSPIRASINYA, SEMUANYA IKUT NGE-JLEG :')Maap lagi pada gak ada ide sama sekali buat Dear Pujo, jadi keknya bakal istirahat dlu sejenak. Inilah akibatnya kalau ada otak tapi gada kepala. Jadi kalau ada ide, adegan/eps yang kurang bagus atau gak enak, boleh bilang ke ke saya supaya saya remake.
MAAAAP BANGET!! Berikut ini adalah cerita2 pendek gaje yg dibuat pakai dengkul bukan otak, maafkeun saya :')
~~~~~~~~~~~~~~~"Ternyata kau ada di sini, Bakugou..." ucapku sambil menghampiri sadboi duren yang lagi ngadem di teras sambil menatap langit. "Belum tidur aja lu, jam segini!"
"Suka-suka gue, lah!" ucap Bakugou kasar, dia kemudian menatapku sinis. "Tch, padahal kau sendiri belum tidur... oi, tidur terlalu malem itu gak baik, tahu! Jadi mendingan lu pergi dari sini dan tidur, deh! Bukannya gue peduli, tapi kehadiran lu mengganggu pemandangan!!"
"Jangan kasar-kasar dong, tan-_-" gumamku sinis, aku kemudian terdia dan akhirnya ikutan menatap langit sambil berdiri di sebelah lelaki itu. "... haah, langitnya malam ini indah banget, yah..."
"... hm."
"Tapi, kamu tahu gak apa yang lebih indah dari langit malam ini?" tanyaku sambil tersenyum tipis, aku pun menoleh pada Bakugou yang kini menatapku. "Onii-sama, dong!"
"Y-in ajalah-_-"
Aku tersenyum tipis dan menatap Bakugou. "Ada apa dengan reaksimu itu?" tanyaku padanya. "Memangnya kau gak suka aku sayang pada Onii-sama-ku? Hei, Bakugou... apakah kau menyukaiku?"
Keheningan menyelimuti kami berdua tepat setelah aku menanyakan hal itu. "A-Apaan, sih!?" seru lelaki itu mendadak, dia pun melangkah mundur menjauhki sambil menutupi mulutnya dengan punggung tangan. "Kau gila, apa!?"
"Heh, jujur saja padaku dong, Bakugou! Mungkin saja... aku juga menyukaimu, lho?"
Bakugou diam di tempatnya selama beberapa saat. "Jadi..." ucap lelaki itu pelan. "... kau menyukaiku?"
"Ya enggak, lah!" jawabku sambil tersenyum lebar, membuat Bakugou mengepalkan tangan. "Heheh... tapi kau mau langsung menyerah? Gak mau tanya apa aku mencintaimu atau tidak, nih?"
Bakugou terdiam sejenak akibat perkataanku, wajah lelaki itu jadi makin memerh sedikit, "T-Tch! Oi, sialan! Jadinya kau mencintaiku atau tidak!?"
"Tentu saja tidak!" ucapku masih sambil tersenyum lebar.
"NJIR! NGESELIN ABIS! KENAPA SIH, LU GAK MATI AJA!?"
"Karena aku mau menghabiskan sisa hidupku denganmu dong, Bakugou..."
Kata-kataku sekali lagi membuat lelaki itu terdiam. "Ap—k-kau..." gumam lelaki itu sambil kembali menutupi bagian mulutnya dengan punggung tangan. "Seriusan!?"
"Demo, ma..." lanjutku sambil tersenyum kecil, kemudian aku berbalik dan berjalan pergi. "Uso desu yo~"
Aku kemudian langsung saja berlari ke kamarku sambil ketawa ngakak sementara Bakugou mengejar di belakang. Kami pun kejar-kejaran dengan rusuh di asrama pada malam itu.
***
"Punten, gopud!" ucap Todoroki sambil mengetuk pintu kamar asramaku. "(Name)! Buka pintunya, oi! Gopud, nih!"
Aku dengan malas dan ngantuk membuka pintu kamarku dan melihat Todoroki lagi berdiri di sana sambil bawa kantong plastik berisi makanan. "Jir, sejak kapan lu jadi abang gopud-_-?" tanyaku padanya. "Nanti fans-fans mu bukannya pesen makan malah pesen kamu, lagi."
![](https://img.wattpad.com/cover/229632397-288-k458815.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Fujo/Fudanshi
RomanceYaoyorozu (Name) adalah adik dari Yaoyorozu Momo yang sering sekali dijadikan bahan untuk berfujo ria oleh siswi-siswi di Yuuei. Awalnya hanya di kelas 1-A, tapi perlahan semuanya mulai mengenal (Name) Masalahnya, karena kekuatan dan juga sikapnya i...