Bab 41 - Mendekati Akhir

1.1K 82 24
                                    

"Ah, baru ingat. Yah, pokoknya... hari ini kelas 1-A kedatangan murid baru," ucap Aizwa mengumumkan sambil menunjuk sosok yang dengan sabar berdiri di depan kelas dari jam makan siang sampai pelajaran selesai. "Masuk, jangan berdiri saja seperti tiang jemuran mentang-mentang tinggi."

"EH?!" seru Uraraka kaget sambil berdiri dan gebrak meja.

"Murid baru?! Bukankah ini sudah mau akhir semester?" Midoriya ikut bangun dengan kaget.

"Siapa namanya?!" Iida ikut enggas bersama kawannya.

"Apa gendernya!?" para fujo mulai semangat.

"Alamatny dimana, Sensei?" Kaminari angkat tangan.

"Semalam bobonya sama siapa!?" seru Mineta semangat karena positive thinking muridnya cewek.

"Semalam ngapain aja?!" ucap Kirishima ikut penasaran.

"Anaknya belum juga masuk elh-_-" Aizawa menoleh sinis pada anak baru yang masuknya sengaja dilamain biar slowmo. "... yang memutuskan menerima murid baru adalah kepala sekolah, bukan aku. Namanya Yamori Idabayashi. Gendernya diserahkan pada Tuhan, alamatnya di *piiip* gang *piiip* nomor *piiip* rt*pip*/rw*pip*. Statusnya coba tnya sendiri."

Yamori akhirnya sampai di depan kelas, dengan senyuman manis yang terlihat agak dingin dan seolah menyimpan suatu monster tersembunyi, lelaki itu membuka mulut dan bicara dengan suara dalam serak basah yang terdengar semanis madu di telinga para siswa, "Perkenalkan, namaku Yamori Idabayashi, genderku lelaki, dan jika kalian tertarik dengan rumah dan partner malamku... kalian boleh datang malam ini dan melihat untuk kalian sendiri."

Mendengar perkataan penuh keambiguan, (Name) langsung bangkit dari bangkunya dan berjalan ke meja Momo. "Onii-sama," ucap (Name) penuh horor dengn tatapan terkunci pada Yamori. Lelaki itu merentang satu tangannya untuk menjaga Momo dari pengaruh monster bernama Yamori ini. "Tolong jauh-jauh darinya."

Momo sendiri hanya bisa cengengesan (?) dan tengok-tengok gak jelas membayangkan sikap menggoda Yamori digabungkan dengan sikap (Name) kalau di malam hari. Melihat kakaknya yang senyam-senyum dan adiknya lagi bersikap protektif sambil menatap dirinya tajam, Yamori menyugingkan senyuman yang kelihatan lebih berbahya dari Dabi.

"Hei, kau. Zero, bukan?" Yamori berjalan pelan, lagi-lagi slowmo, sampai akhirnya tiba di depan (Name). "Kalau kau tidak memperbolehkanku menyentuh kakakmu yang cantik itu..."

Tangan Yamori mendadak menyambar dagu dan lengan (Name), mengangkat satu lengan (Name) ke atas sementara dagunya ditarik sampai wajah mereka nyaris menempel satu sama lain. Satu kelas auto kesurupan, jepretan kamera sana-sini langsung terjadi. Nejire dan Kendo juga mendadak muncul entah darimana macam makhluk gaib.

"Bagaimana kalau kau menggantikan dia menjadi mainanku yang manis?"

"GAK BISA!" kefujoan satu sekolah mendadak dikacaukan dengan Bakugou yang menggunakan Quirk-nya untuk membuat ledakan di wajah (Name), membuat sang korban merem-melek kesakitan. "JAUH-JAUH LO BERDUA!"

"Aku setuju! Kau bersikap curang mencuri start, itu haram desu!" protes Kirishima. "Sama sekali tidak jantan, jangan menjadikan (Name) mainanmu sendiri dong!"

"Gue gak pernah mau jadi mainan siapapun─"

"Kalau kau mengincar Yaoyorozu-san, kau harus melalui ujian malam dulu!" Midoriya memotong perkataan (Name) yang tangannya masih dipelintir.

"Fuh, kalian sangat posesif, aku tersanjung," ucap Yamori sambil menyeringai, dia kemudian melepaskan (Name) dan menatap para uke dan seme di kelas 1-A. "Baiklah! Jika kalian lelaki, hanya ada satu cara untuk menyelesaikan ini semua...!"

Dear Fujo/FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang