16. Mesra❗

1.1K 47 0
                                    


Sesuai Alamat yang dikirim sama Rafael. Anlea mendatangi cowok itu disana. dia terkejut melihat Rafael. bagaimana bisa kondisi cowok itu lebih parah daripada kondisi Alfi? bahkan wajahnya sudah bonyok. apa iya hanya kecelakaan motor sampai separah itu wajahnya?

Anlea gak banyak bicara. dia langsung mengajak Rafael pergi dengan taxinya menuju rumah sakit yang sama. dan meminta seseorang untuk membawa motor Rafael ke bengkel.

Rafael bersandar di bahu Anlea. di dalam mobil Rafael memeluk lengan Anlea kuat seolah tak mau melepaskannya.

"Makasih karena lo udah mau nolongin gue lagi. "

Anlea mengangguk. "Gimana bisa sih, lo sampai kayak gini, Lang?"

Rafael diam. dia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya kepada Anlea. Dia mengepalkan tangannya kuat. luka yang dia dapati ini disebabkan oleh Alfi karena perkelahian sengit mereka. dan dia bisa kecelakaan juga karena Alfi yang sudah menyabotase motornya sejak awal.

Alfian bangsat ! gue harap lo mati. ucapnya dalam hati.

Ditempat lainnya. Anak Gravixo mendapati kabar langsung dari Anlea soal Alfi yang dibawa ke RS pun setengah mati panik. mereka saling menyalahkan satu sama lain karena memberitahu Alfi soal Andre yang dihajar sama Rafael dkk. apalagi posisi Alfi sedang tidak baik.

Bintang dan Regan langsung pergi menuju rumah sakit. Andre yang tidak bisa ikut karena lukanya hanya bisa berbaring di basecamp menunggu kabar. dia dijaga oleh beberapa anak Gravixo. di lobi kedua cowok itu bertemu Pretty dan Adisca. mereka berempat berjalan barengan menuju ruang UGD tempat Alfi di rawat.

❗❗❗

Anlea duduk di bangku single melihat Rafael. dokter bilang lukanya cukup parah. rusuknya patah. dan kaki kirinya juga patah. serta luka lebam di sekujur tubuh. disertai luka jahit dikepala yang membuatnya masih terlelap belum sadarkan diri pasca di bius tadi.

"Arlang. sebenarnya apa yang terjadi?" gumamnya. air matanya menggenang. rasa cemasnya dua kali lipat lebih besar. pacar dan sahabat nya masuk rumah sakit di hari yang sama. siapa yang tidak merasa panik?

Sementara itu dia belum dapat kabar soal Alfi. dia ingin kembali ke tempat Alfi di rawat akan tetapi dia tidak tega melihat Rafael yang seorang diri di ruangan itu.

3 Jam pun berlalu begitu saja.

Selesai menyuapi Rafael makan Anlea langsung beranjak dari duduknya. dia berniat untuk menjenguk Alfi yang katanya sudah siuman beberapa menit lalu. dia tak sabar untuk menemuinya.

"Lo istirahat aja disini yang baik. gue mau keluar dulu. kalau lo butuh sesuatu pencet tombol diatas kepala ranjang lo itu. perawat bakalan datang nemuin elo. "Kata Anlea tak digubris sama Rafael.

"Arlang? gue beneran harus pergi sekarang. maaf, "ujarnya pun melangkah meninggalkan ruangan cowok itu.

Rafael memukul tembok rumah sakit. "Bangsat ! "

"Alfi, Alfi, Alfi, selalu saja Alfi! "

"Kenapa dia masih hidup sih?! harusnya gue taruh racun di berlatih itu! "

Anlea yang belum benar-benar meninggalkan ruang rawat Rafael dibuat terkejut mendengarnya dibalik pintu. matanya membelalak.

Apa maksud Arlang bilang begitu? tanya hatinya.

Anlea mengubur kecurigaannya terlebih dahulu. dia pun langsung melangkah tergesa menuju ruang rawat Alfi. cowok itu sudah di pindahkan ke ruang VIP.

"Eh? Ya? udah datang lo?" tegur Regan.

ALFIANLEA {completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang