semesta kadang kejam. kebahagiaan menjadi kepahitan begitu kenyataannya membawa kabar tak mengenakan.
_
Alfi🍂🍂
"Alfi. Anlea masuk rumah sakit."
"Dia pingsan di dalam mobil. Gue pikir dia ketiduran tetapi sewaktu kita bangunin dia enggak kunjung buka mata."
Yang Alfi ingat. Sepulang dari bertemu mamanya Anlea dia langsung ditelpon oleh Adisca mengenai kondisi Anlea.
Yang Alfi ingat. Sepanjang perjalanan kepalanya hanya diisi kepanikan serta pikiran tentang Anlea, Anlea, selalu Anlea.
Bahkan, belum sempat napasnya bergerak normal usai tahu kekasihnya itu mengidap penyakit kanker otak dan selalu berusaha terlihat tegar dan kuat saat bersamanya. Dia diberikan kenyataan terpahit jikalau Anlea dilarikan kerumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Kenapa setelah bahagia selalu diiringi kesedihan?
Padahal tadi pagi di ulangtahunnya Celsie dia mendoakan Anlea juga. Mereka semua.
"Anlea selalu sering mimisan dan pingsan selama di Paris. Awalnya tante enggak curiga. Tetapi semakin dibiarkan dia semakin sering mimisan dan kadang pingsan usai kesakitan."
"Dokter bilang kankernya udah stadium empat sebelum Anlea memutuskan untuk pulang kemari. Enggak ada harapan selain berharap kepada tuhan."
"Dia selalu bilang kalau dia takut enggak bisa ketemu kamu lagi. Mangkanya dia memaksa tante dan suami tante agar mau mengajaknya kembali kesini."
"Kondisi Anlea sangat kritis Alfi."
Alfi berlarian di lorong-lorong rumah sakit. Keringat serta air matanya itu diseka dengan kasarnya.
Perasaannya berkecamuk. Kacau balau.
Mengendarai motor tadi saja dia nyaris menabrak pembatas jalan saking ngebutnya.
"Pasien atas nama Anlea Dwihizca dirawat dikamar berapa ya?" Tanyanya ngos-ngosan didepan meja resepsionis
Dia tak sabaran menunggu suster memeriksanya. Tangannya mengetuk-ngetuk meja itu sambil menatap kesana kemari.
"Pasien atas nama Anlea Dwihizca dirawat di ruangan ICU. Lurus aja ke kanan nanti diujung ada belokan, lurus, habis itu belok kanan lagi."Ucap sang suster memberitahunya.
Alfi mengangguk berterimakasih.
Dia bertemu sapa dengan Adisca dibelokkan. Adisca melihat dengan jelas sekhawatir apa wajah yang jarang menampakkan perasaannya itu sekarang.
"Lea gimana Dis? Dia enggak apa-apa kan? Dia udah siuman? Huh?"
"Lea udah ditangani tapi dia belum siuman."
Alfi langsung menjambak rambutnya prustasi. Geram akan dirinya sendiri. Marah karena Anlea berpura-pura sehat dihadapannya.
"Elo udah tahu soal penyakit dia, kan?"
Adisca diam saja.
"Kenapa elo gak kasih tau gue?! Sialan."
"Gue enggak mungkin kasih tau elo dalam kondisi lo yang lagi bahagia bersama keluarga lo merayakan ulangtahun Celsie, Alfi."
Adisca mendesah ikut prustasi.
"Gue juga enggak diberitahu. Gue sama Celsie tahu sendiri. Enggak ada yang diberitahu sama dia."
Pretty datang menengahi mereka dengan penampilannya yang kacau.
"Kenapa? Kenapa harus dia? KENAPA!!"
Adisca menenangkan Pretty. Dia menarik perempuan itu kembali keruang tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIANLEA {completed}
Novela JuvenilTakdir gak ada yang tahu. Anlea bagi Alfi adalah segalanya. Pun, Alfi bagi Anlea adalah rumahnya. 🔋🔋🔋 :kalau mau baca versi au nya juga bisa cek langsung ke tiktok saya ya❗ 89% beda alur. start:kam, 8 february 2024.