26. Sensian

967 52 19
                                    


Happy reading ❗

Jumpa lagi, Alfianlea wkwk

Komen di setiap paragraf yang kalian suka.

fav & vote

🦋

🦋


Alfi melangkah melewati koridor usai menemani Anlea cukup lama di UKS. kakinya melangkah cukup tergesa untuk tiba di kelas. karena gadisnya sudah terlelap kembali di dalam UKS ia baru beranjak pergi. Alfi tidak akan meninggalkannya jikalau Anlea belum nyenyak, dia paling tau Anlea itu seperti apa ketika dalam keadaan sakit.

"Hei bro, udah, urusan lo?" Regan datang entah dari mana bertos ria dengan Alfi.

Alfi pun mengangguk.

"Lea gimana?" tanyanya lagi sambil menyesuaikan langkahnya dengan langkah kaki Alfi. "Udah siuman?"

"Udah. lagi tidur sekarang. "Jawab Alfi. "Yang lain di kelas, kan?"

"Yaps!"

"Lo habis dari mana?"

"Toilet bos?"

"Oh. Gimana, ada informasi baru soal pengawasan lo tentang bokap gue?"

Regan menganggukkan kepalanya

"Bagus. "

"Jangan lupa bonus ya?"

"Selesaikan dulu yang gue suruh dengan bener!"

"Yeee, dasar tai. "

Alfi tiba di kelas. ia langsung duduk diatas meja Andre. Bintang mencomot pilus Andre diatas meja.

"Gimana Lea, udah baikan?" tanya mereka barengan.

"Cie kompak, cieee, jangan jangan..."

"Gak usah gila deh lo, Gan!"timpal Bintang cepat. "Gue geprek muka lo, mau?"

"Ye sensi amat"

"Serah. "

"Udah kayak cewek aja suka bilang 'terserah' ?"

"Bisa diem gak, mulut lo, Regan?"

"Bisu dong?"

"Regan..."

Regan memutar bola matanya kemudian menatap langit-langit kelas. ada apa dengan teman temannya hari ini permisa?

"Gimana, lo udah tau motif Ezhar dan Abrian?"

Andre menggeleng. "Yang jelas tujuan mereka gak sama. kayaknya Ezhar sekarang udah deket sama Pretty, deh? habisnya gue lihat akhir akhir ini mereka sering pulang bareng. "

"Gue juga lihat Ezhar sama Abrian sering ketemu diam diam dibelakang sekolah kayak bahas sesuatu yang penting, gitu? cuman, dari gaya bicaranya sih, sepertinya mereka berbeda argumen. ya habisnya ngobrolnya kayak orang saling ngancem gitu, bro?"tambah Bintang ikutan bersuara.

Alfi mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tapi bos, gue ada hal buruk nih, yang mau dibilangin sama lo. tapi janji dulu, jangan marah?"

Alis Alfi berkedut menatap Andre serius.

"Paan?" tanyanya.

"Emm, anuu, itu... gue—"

"Ngomong yang jelas bisa gak sih, lo, huh?!"

Tuh, kan!! belum juga diberitahu udah darah tinggi aja dia.

ALFIANLEA {completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang