21. 🔥

1.1K 48 8
                                    

⚠️



KOMEN APA AJA

👇👇👇




"Lo gak malu, ngaku ngaku sebagai tunangan cewek orang? atau lo memang tertarik lagi, sama semua yang gue miliki karena lo gak mampu kayak gue, iya?"

___

Rafael mendorong Alfi kasar.

"Bukannya kebalikannya, ya?" tanya Rafael sedikit sinis. "Bukannya elo, yang selalu merenggut apa yang gua punya? "

"Lo—"

"Rafael, Alfian, cukup! udah!! kalian apa apaansih!? "lerai Anlea.

"Lo juga Lang. Mending lo balik sendiri aja, gak perlu kesini jemput gue karena ada cowok gue disini. "tekannya dengan tajamnya.

"Tapi gue tunangan lo, Lea?"

"Tunangan paksaan jangan sok, "Ralat Regan.

"Eh, lo, gak usah ikut campur ya freak. "

"Arlang. "Anlea melayangkan tatapan tajamnya.

"Plis, "

Rafael akhirnya menurut. dia pun angkat tangan mengatakan 'oke' beberapa kali.

"Kali ini gue ngalah. "

Cowok itu melangkah pergi sambil melemparkan tatapan permusuhan sama Alfi. kecurigaan Anlea semakin besar melihat interaksi mereka berdua tadi.

Anlea memijit pelipisnya sambil bernapas lega.

"Cowok tadi siapa?" barulah Pretty buka suara.

"Temen kecil gue. "Jelas Anlea. "Sekaligus cowok yang di paksa jadi tunangan gue sama bokap, "Katanya memberitahu.

"Udahlah, lupain. "

Anlea beralih menatap Alfi. dia tak bergeming. cowok itu langsung berbalik memakai helmnya dan mengendarai motornya meninggalkan area sekolah tanpa berpamitan kepada Anlea.

Dia marah. tapi Anlea tidak tahu dimana kesalahannya sehingga Alfi mengabaikannya.

"Capek kalau pacaran sama cowok yang lambat pubertas. "cibir Anlea

"Udahlah. kasih dia waktu, "jawab Pretty. "Eh, jemputan lo tuh!"

Anlea mengangguk. "Gue duluan, "pamitnya mendadahi Pretty dan Regan.

💯💯💯


Pukul 10 malam.

Alfi pulang kerumah

"Alfi, udah pulang?"

Cowok itu mengernyitkan alisnya ketika mamanya datang menyambut kepulangannya.

"Ya mam. Celsie mana?"

"Udah tidur. "

"Oh. Yaudah, Alfi naik ke atas dulu ya mam, lengket. "

"Oke" Angguk mamanya.

"Oh ya, Fi. tadi Anlea kesini, nungguin kamu sampai jam sembilan malam. mama suruh menginap katanya lain waktu aja. kamu berantem, sama Lea? gak biasanya dia mukanya gusar gitu selama kesini. kamu ada masalah apa sama Lea, hm?? "

Alfi melirik mamanya lewat ekor mata.

"Gak bakal putus kok mam. tenang aja, "Jawab Alfi seakan tahu apa yang dipikirkan oleh sang mamanya.

"Alfi keatas dulu, "ujarnya melangkah menaiki anak tangga dengan cepat.

"Ya. semoga saja sih, gak putus. aku sudah terlanjur sayang sama Anlea, mustahil bisa menerima kehadiran orang lain di rumah yang sudah banyak di penuhi tentang Anlea ini, "beo mamanya menatap kepergian Alfi.

ALFIANLEA {completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang