ALFIANLEA {completed}

23. 🔥

❗selamat membaca. upnya lama tergantung komen kalian ya❗

Kling!

Om Genta: Saya di depan.

Pesan itu membuat seorang perempuan berpakaian seksi dan minim itupun tersenyum kecut.

"Gue benci pekerjaan ini. "

____

Alfi duduk termenung menatap sebuah notebook bewarna hitamnya. ia membuka kembali dan membaca tulisan tulisannya disana dengan senyuman tipis. dulu dia suka sekali membuat puisi dan mencurahkan segala keluh kesah nya disana. tetapi sekarang diary itu telah berdebu, tersimpan di himpit timpunan buku diatas raknya.

"Setelah ada Lea, semua hal berubah. perasaan dan rasa takut gue semakin membesar, "gumamnya. "Gue takut akan banyak hal. tapi karena ucapan lo yang terus meyakinkan gue, rasanya dunia ini seperti surga. "

Ia mengambil bingkai foto diatas nakas. matanya membentuk bulan sabit melihat foto Anlea.

"Selalu cantik, selalu aku rindukan, selalu aku cintai, dan akan selalu seperti itu sampai nanti, "ujarnya mencium bingkai tersebut.

Drrtt... drtt...

Regan is calling you...

"Hallo, kenapa?" jawabnya begitu menerima panggilan telepon dari Regan.

"Gue udah ngelakuin yang lo suruh. dugaan lo benar. papa lo masih berhubungan sama perempuan itu. "Ucap Regan memberitahu dengan suara tergesa. "Gue nyaris ketahuan, "katanya lagi.

"Gue harus apa, bos?"

Terdengar helaan napasnya.

"Ke markas. gue otw kesana. "

"Loh? bukannya kata lo tadi siang cewek lo mau main kerumah??"

"Gak jadi, karena temen temennya mendadak main ke kos. yaudah, gue tutup. kita ketemu di markas sama anak anak. "

"Oke bos!"

Tut tut tut

"ORANGTUA BRENGSEK !"

"Katanya mau berubah, mana?! MANA ANJING!?!"

Alfi mengumpat melempar hpnya keatas ranjang. dia langsung mengusap kasar wajahnya. darahnya mendidih mengetahui kalau papanya tak pernah berubah dan menepati janjinya.

"Bagaimana, bagaimana caranya gue bilang ke nyokap tentang kelakuan lelaki brengsek itu?" geramnya menggertakkan gigi. urat diwajahnya kelihatan begitu jelas.

"Diantara banyaknya kejahatan yang pernah gue lakukan. gue paling gak sanggup lihat mama terluka kayak dulu lagi, "lirihnya menutup wajah. ia melemas duduk di tepi ranjang.

Dibalik pintu ia tak menyadari kalau adiknya, Celsie mendengar semuanya. Mata gadis itu meneteskan beningan air mata. dia melangkah pergi dengan tergesa.

___

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Beberapa kali Alfi membogem musuhnya yang telah terkapar di tanah. entah kenapa dia tidak puas. dia masih ingin melampiaskan emosinya, ia masih belum merasakan kepuasan atas hal gila yang baru saja dilakukannya. meskipun lawannya telah kalah telak tak berdaya dia tetap saja menghajarnya membabi buta.

"Lo pada gak ada niatan ngehentiin dia?"

"Gue belum siap mati. "

"Gue takut liat Alfi. "

"See, see, see! bokapnya emang kek anj! "

"Kasihan banget dia. tersiksa banget sama kelakuan bejat bokapnya yang terus mainin perempuan dan selingkuhin nyokapnya. gue gak habis pikir sama om Genta, kapan tobatnya?"

"Halah! manusia kek dakjal gitu udah ketutup kewarasannya. udah terlalu sakit, tau gak!"

"Doain aja yang terbaik. "

Para anak Gravixo sibuk berdebat memperhatikan Alfi memberi hukuman kepada lawannya. setelah 10 menit lebih Alfi barulah menyudahi nya. tangannya bahkan sudah lecet dan berdarah-darah disana. ia beranjak kemudian menunjuk orang orang yang sudah terkapar diatas tanah. Perkelahian di pimpin oleh anak Gravixo dengan kemenangan telak!

"Kirim semuanya kerumah sakit. dan jangan biarkan satupun ada yang keluar tanpa cacat! "Kata Alfi dingin ke mereka. dia pun mengendarai motornya tanpa mengatakan apapun usai itu. membuat anak Gravixo terdiam kebingungan seribu bahasa.

"ALAMAK SEREM BANGET TAI!"

Bintang merinding. bulu kuduknya pun berdiri.

Tak lama dering hp milik Andre pun berbunyi. dia segera mengangkat sambungan teleponnya dan sedikit menjauhi teman temannya agar tak terdengar berisik.

to be continued..

.

.

.

.

.

.

.

TT belum bisa di buka sedih banget karena lupa password 🙏😥

kangen Anlea??
komen dibawah 👇
vote🌹
sepi ga saya lanjutin:v