40. Hari kelulusan

671 37 2
                                    

Happy reading


Hari kelulusan


Setahun berlalu semenjak kekacauan itu terjadi. Rafael dinyatakan bersalah beserta keluarganya yang ikut dimasukkan kedalam sel penjara atas tuduhan pembunuhan berencana, penculikan, kekerasan, pelecehan, korupsi, serta kasus lainnya yang juga ikut terbongkar. perusahaan X company pun disita oleh yang berwenang.

Anlea tak lagi menanyakan atau bahkan mendapat kabar soal Rafael. dia sudah menutup buku untuk melupakannya dan memaafkan yang terjadi di masalalu padanya.

Anlea, Pretty, Adisca. mereka dinyatakan lulus dan menjadi lulusan terbaik. Anlea mendapati piagam penghargaan atas nilai dan prestasi nya hingga mendapatkan rekomendasi pendidikan kuliah ke luar negeri, yaitu Paris. sedangkan Alfi dkk mereka lulus dengan nilai rata-rata. ya orang pemalas dan suka telat gitu mustahil kan, bisa dapat nilai tinggi?

Tetapi bagi Alfi, nilai bukanlah hal penting untuk menggapai sebuah kesuksesannya. dia selalu bertekad untuk belajar dari hari kemarin sebagai orang yang selalu berusaha dan tidak pantang menyerah. Alfi memutuskan melanjutkan kuliahnya di Indonesia saja meskipun dia dan Anlea harus LDR itu bukan halangan baginya. yang terpenting dia percaya kalau cintanya tak akan pernah meninggalkannya sekalipun dia agak ragu akan kepercayaannya.

"Guys! foto dulu yuk!" Pretty datang membawa kamera Canon. mengenakan dress brokat bewarna pink couple sama Anlea dan Adisca. rambutnya disanggul kebelakang dan mengenakan mahkota dikepala. dia sangat cantik dengan riasannya. "Ezhar mana ya?"

Pretty dan Ezhar berpacaran 3 bulan lalu. Dia memilih berdamai dengan hatinya, menerima seseorang yang mencintai nya walau sedikit rasa masih menginginkan keberadaan Abrian dalam hati sempitnya. Sedangkan Abrian. lelaki itu pindah sekolah ke bandung usai kejadian penculikan Anlea. dia ingin memulai hidup barunya dengan baik disana.

"Kalo gak salah sih tadi tuh anak ke ruang kepsek buat nyelesein urusannya sama kepala sekolah yang belum tuntas Ty?" ucap Andre memberitahukannya.

Pretty mengangguk.

"Lea sama Alfi?"

"Tuh!"

Mata mereka fokus menatap ke kerumunan ditaman sekolah. dimana disitu Alfi sedang bermain gitar menyanyikan lagu Sheila on7 yang berjudul itu aku di hadapan semua orang. Pretty menghela napas begitu melihat Anlea yang sibuk merekam Alfi.

Anlea tampak sedikit peminim karena dress ketatnya yang ngepas membentuk postur tubuhnya. rambutnya tergerai bergelombang, bagian depan kanan kiri poninya dijalin ke belakang.

"Ntar aja kita samperin. "Kata Pretty pada akhirnya.

"Oh ya! lo pada udah ambil nasi kotak belum?" tanyanya lagi.

Bintang menggeleng membenarkan jas hitam nya.

"Dimana ambilnya, btw?"tanya Regan menggaruk tengkuknya bingung.

"Biasanya sih di bagiin sama anak anak OSIS.  tapi mendingan kita ambil duluan gak sih?" ucap Pretty dibalas anggukan persetujuan oleh Bintang.

"Gue temenin!"

Eitttt

Pretty mendongak. siapakah gerangan yang merengkul lehernya itu?

"Eh? sayang!"

Ezhar menarik senyumnya lalu berdehem singkat.

"Gue aja. "Timpalnya. "Ayo!"

Ezhar mengajak Pretty pergi dari sana.

"Yeee dasar posesif!" jerit Bintang heboh

"Ya dia kan cowoknya men!"timpal Regan

"Lu nya aja yang sok sok'an mau jadi pahlawan pacar orang!" ejek Regan mengusap wajah Bintang kemudian pergi entah mengarah kemana. yang jelas kepergiannya membuat Bintang amat jengkel setengah mati!

"Sialan!" umpat Bintang geram

Adisca mendatangi Andre. gadis itu memberikan nasi kotak padanya.

"Yang lo belum kan?"

Andre mengangguk. "Buat gue?"

"Yaiyalah! "

"Yang lo?"

"Ada dikelas. "

Andre tersenyum menarik smirknya.

"Lo kalau mau caper sama gue gak gini. pasti mau bikin gue baper doang habis itu nyari Regan, kan?"

Adisca menggelengkan kepalanya serius.

"Gue cari lo. "

Diam. Andre menatapnya penuh kehangatan.

"Bukannya lo udah naksir sama Regan?"

Adisca tersenyum. lalu dia memberikan cowok itu kecupan singkat di pipinya.

"Jangan lupa di makan ya! dahhh!"

Tubuh Andre mematung si tempat.

"A-Apa yang barusan gue alami brother?"

Bintang pun terkikik geli melihat ekspresi konyol cowok itu.

"Bener bener deh lo! udah ah, buruan! udah di tungguin yang lain buat bersama. "

"Lah, Alfian gimana men?"

"Tinggalin aja!"




.

.

.


to be continued

ALFIANLEA {completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang