31. Hamil?

1.2K 60 11
                                        

selamat membaca

.

.

Mata teman teman Alfi membelalak membaca berita di internet. begitu cepat tersebar mengenai perceraian orangtua sahabatnya itu. Sedangkan Alfi, cowok itu tidak ada kabar sejak kemarin. bersama berita perceraian orangtua Alfi, satu sekolah terus membicarakannya. yang paling parahnya, identitas Alfi sebagai anak dari Geganta dan Mira membuat pandangan baik orang terhadapnya berubah sekejap mata. dari yang begitu menyukai Alfi hingga menjadi begitu amat membencinya. tak terkecuali murid-murid yang menyayangkan Anlea sebagai kekasih Alfi.

"Lo harus putus Ya, sama cowok kayak gitu. apaan coba, latar belakangnya gila, gak cocok banget sama lo!"

"Lo dari keluarga baik baik Ya, sedangkan Alfi? dia anak dari lelaki bajingan, tukang selingkuh, suka ngumpulin pelacur dirumahnya. apa kata orang kalau sampai lo menjadi bagian dari keluarga kek gitu?"

"Cowok masih banyak Lea. "

Beberapa komentar orang orang itu membuat Anlea geram. gadis itupun yang sejak tadi diam menggebrak mejanya kuat.

"Lo semua gak berhak ngatur ngatur gue!" teriaknya. "dan lo semua gak tau apa apa soal Alfian! jadi stop, jelek jelekin dia kayak gitu! dia cowok baik! dia gak kayak papanya! DIA ORANG BAIK LO SEMUA TAU ITU!!"

Kemudian matanya memerah. deguban jantung nya berpacu sangat kuat.

"Lo semua gak ngerti apa yang gue rasain. cuman Alfian, Alfian yang memahami gue. gimana bisa, kalian sama kayak orangtua gue yang hobi menghakimi oranglain hanya karena kalian tahu Alfi anak dari lelaki bajingan itu, huh?"

"Bahkan gue gak tau Alfian ada dimana! plis jangan bikin gue setres, gue mohon, gue mohon..."

Aaaaaa!!

Semua murid terdiam. termasuk Abrian. melihat Anlea terluka.

"Lea!"

Jeritan Regan membuat semua orang menutup rapat mulut mereka. cowok itu memasuki kelas Anlea kemudian membantunya berdiri dan menyapu rambut Anlea yang berantakan. biasanya Anlea kepang dua karena Alfi menyukainya. kali ini rambut Anlea hanya tergerai lurus tanpa di kepang. cowok itu cemas sekaligus panik melihat Anlea menangis. dia melirih menyebut Alfi sambil menyembunyikan wajahnya dibahu cowok itu.

"Its okay, its okay, "kata Regan berusaha menenangkannya. suasana jadi hening dan kacau. Regan mengode teman temannya yang berada di ambang pintu kelas Anlea untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya.

___

"Kenapa papa lakukan ini?" beo Alfi melirik sang papa. "Kenapa papa membuka identitas Alfi? kenapa papa melibatkan aku Pa, didalam perceraian kalian?"

Genta menatap Alfi masam.

"Itu hukuman karena mamamu terlalu menyombongkan diri. dan juga memang pada akhirnya dunia harus tahu jikalau kita ayah dan anak, Alfian. mau sampai kapan kamu melarikan diri seperti lelaki baik baik? apa hanya setelah bertemu Anlea kamu jadi lelaki bodoh?"jawab Genta.

Alfi mengepalkan tangannya kuat sembari menatap sang papa. dia menggertakkan giginya geram.

"Lalu kenapa papa harus melibatkan Celsie juga? apa papa mengerti perasaannya setelah tahu dia bukan anak kandung papa dan mama? dia hanya anak hasil dari perselingkuhan? apa papa tidak memikirkan dia di sekolah yang akan di bully dan di sebut sebut sebagai anak haram? papa punya hati gak, sih, Pa?!"

"Saya tidak perduli. lagian saya sudah hancur semenjak saya menikahi mama kamu, Alfi. menikahi perempuan yang tidak saya cintai sama sekali dan harus melepaskan wanita yang saya cintai hanya karena ini. "

ALFIANLEA {completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang