36. obses with u

726 40 2
                                    

enjoy




"LEPASIN GUE!!"

"RAFAEL!!!"

"RAFAEL JANGAN GILA LO APA APAAN SIH HUH?! "

"LEPASIN GAK!!"

Sssttt.

Sambil tersenyum smirk Rafael membelai lembut pipi mulus Anlea. dia menatapnya penuh rasa obses. ingin sekali rasanya dia cepat cepat memilikinya.

2 jam sebelum ituu...

Anlea berdiri di depan teras rumah. sambil mendongak menatap langit dia mendoakan banyak hal dalam batinnya yang tak tersalurkan. rasanya dia selalu merindukan Alfi begitu tak melihatnya.

Rafael is calling you..

Sebelum menerima panggilan dari sahabatnya itu Anlea menghembuskan napas beberapa kali sambilan berpikir cukup lama. rasanya dia mulai ingin memberi batas dan jarak atas hubungan yang mereka miliki agar Alfi tidak salah paham. namun juga Anlea masih memikirkan banyak hal yang terjadi antara Alfi dan Rafael.

Seperti informasi yang di dapatinya mengenai dendam Rafael kepada Alfi.

"Hallo, ada apa?" jawab Anlea ketika telepon itu berdering kedua kalinya. dengan perasaan jengkel dia menerimanya.

"Kita bisa ketemu?" ucap Rafael dari seberang sana. suara hening selain deru napas Rafael yang terdengar ke telinga Anlea. Anlea pun kembali memikirkannya sebelum memberikan jawaban yang pasti. "Gue pengen ngomong penting. "

"Share lock. "

"Ok!"

Dan begitulah bagaimana terjadinya Anlea dijebak. Rafael mengikat kedua tangan gadis itu ke sudut ranjang pun kakinya. di villa sepi akan tetangga Anlea di sembunyikan di suatu tempat yang tak ia ketahui itu dimana. perasaan Anlea kalut, dia takut, cemas, dan khawatir. banyak hal yang berkumpul dalam pikirannya.

"Kenapa lo lakuin ini ke gue, Arlang?" akhirnya...

Akhirnya panggilan itu keluar lagi dari bibir cantik gadis itu. Rafael tersenyum amat senang sembari tangannya meraba ke leher Anlea.

"Karena gue pengen memiliki lo, "ucapnya penuh akan keobsesian. "ingin menjadikan lo satu satunya ratu gue. "

Bulu kuduk Anlea meremang kala tangan itu menyentuh buah dadanya. dia memberontak tak ingin disentuh dengan tangan menjijikan itu. air matanya mengalir menyebut Alfi dalam benaknya berulangkali tiada henti. berdoa pada tuhan agar ia baik baik saja dan segera diselamatkan.

Tak menyangka bahwa lelaki masa kecil yang pernah ia tolongi nyawanya akan berbuat seperti ini padanya hanya karena obsesi padanya.

"Gue... pengen tubuh lo... cinta lo... dan semua yang ada dalam diri lo, Anlea. semuanya. "

Rafael tertawa terbahak-bahak.

Dia mencondongkan tubuhnya di hadapan Anlea kemudian mencium wajah gadis itu. Anlea membuang muka dengan perasaan jijiknya.

"STOP SENTUH GUE!! JANGAN KURANG AJAR ARLANG!!"

"LEPAS!!"

"LEPASS!!! LEPASIN GUE!!!"

"Lepasin gue mohon Arlang.... hiks.... plis...."

Tangis ketakutan itu terdengar amat merdu bak suara biola. Rafael menikmatinya sambil memejamkan mata.

"Kenapa? kenapa gue harus melepaskan elo sayang?"

"Gue cinta sama lo, Lea. "

"HANYA CINTA GUE YANG PALING BESAR BUAT LO!!"

"Enggak...."Anlea menggeleng-gelengkan kepalanya terisak. "Hiks.... Alfian lo dimana hiks.... Alfian aku takut.... Alfian...."

Mendengarnya terus menyebutkan nama Alfi membuat Rafael naik pitam. cowok itu langsung mencekik leher Anlea geram.

"BERHENTI SEBUT NAMA LELAKI ITU BANGSAT!!"

"ALFIAN GAK ADA DISINI! ALFI LO GAK BAKAL DATANG!! NGERTI LO! NGERTI GAK, HUH?! "

"HA.... HAHAHAHAHAHA...."

Anlea tersedak hingga kesusahan bernapas. kepalanya pusing dengan pandangannya yang mengabur.

PRANGGGG!!!

Darah segar mulai menetes. dari kepalanya yang terkoyak kena serpihan vas keramik yang sengaja dilempar oleh seseorang ke kepala Rafael hingga cowok itu meringis kesakitan. dia berdiri sempoyongan memegangi kepalanya yang sakit.

Enggak... aku mohon jangan sekarang... lirih hatinya.

"LEA!!"

Gadis itu menoleh keambang pintu. bukan, itu bukan Alfi. bukan lelaki yang disebut sebutnya.

Mengapa... mengapa air matanya mengalir semakin deras?

Kenapa hatinya sangat sakit?

Kenapa ...

Kenapa?

"Pa... Papa..."

"ANLEA!!"




.


.

.

TO BE CONTINUED

ALFIANLEA {completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang