38. Tertangkap

678 48 3
                                    


selamat membaca

Plis jangan bilang lu gila bacanya karena gua juga udah rada gila bikin cerita ini🗿

.

tolong tandain typo wkwk

.








"Pa... papa...."

___

"ANGKAT TANGAN ANDA SUDAH KAMI KEPUNG!"

Para polisi berjejer mengelilingi villa itu. memasuki kamar tempat Anlea disekap bersama Andes, papanya Anlea, juga papanya Alfi, Genta.

Rafael sangat shock.

Bagaimana bisa ini terjadi?

Apa yang salah?

Tepuk tangan terdengar dari kerumunan. Para polisi memberi Alfi dan anggota anak Gravixo jalan untuk lewat.

"Gimana rasanya setelah tahu lo dikhianati, hm?"tanya Regan bangga. dia tersenyum lebar menatap wajah polos Rafael.

Ezhar dan Abrian muncul bersama para rekan Gravixo yang lainnya.

"Sorry Raf. gue berubah pikirin buat memihak lo. "Ucap Ezhar. "Gue melakukan ini bukan karena mereka, tapi karena seseorang yang gue cintai meminta gue menyelamatkan teman berharga nya yang ada bersama lo disini, "ujarnya memberitahu sembari melirik Anlea yang tak sadarkan diri diatas kasur. mengenakan pakaian santainya Anlea terlihat seperti sedang tertidur pulas.

Syukurlah sebelum mengikuti Rafael pergi Anlea sempat mengirim chat sama Pretty tentang keberadaannya dengan mengirim lokasinya dan juga pesan singkat 'kalau gue gak balas chat lo dalam waktu 1 jam tolong bilang soal ini ke siapapun termasuk Alfi' begitulah isinya.

"PENGHIANAT!" pekik Rafael murka.

"DASAR LO SEMUA LICIK! SIALAN! ANJING!!"

Alfi memutar bola matanya jengah. "Bukannya itu lo?" sinisnya bertanya

"Lo menuduh bokap gue yang hamilin adek lo padahal dia hamil karena ulah lo sendiri yang menghamilinya. hanya karena media mengatakan soal bokap gue tukang selingkuh lo mengancam adik lo buat mengakui anak itu sebagai anak bokap gue? sayangnya lo gak berhasil, sebab cctv dan penyadap yang ada dirumah lo menjawab segalanya!"

Mata Rafael kian membesar melihat beberapa barang bukti berupa rekaman cctv dan alat penyadap yang Alfi serahkan kepada pihak yang berwenang.

"Mungkin lo bertanya-tanya bagaimana bisa ini terjadi, right? sayangnya anjingpun bisa menghianati tuannya ketika mereka tak lagi merasa aman, bukan?"

"Semua orang, semua yang berpihak pada lo... semuanya dibawah perintah gua, Rafael. "

Tubuh Rafael merosot ke lantai. dia tak dapat berkata lagi saking shocknya mendengar hal itu dari mulut tegas Alfi.

"Bawa dia!"

Para pihak yang berwenang membawa Rafael pergi usai memborgol tangannya. kemudian Alfi mendesah melangkah ke tepi ranjang.

Dia mengigit bibirnya geram melihat kancing baju gadis itu terbuka dan ada tanda merah di dadanya. dia mengepalkan tangannya kuat sembari melepas ikatan itu. saking kuatnya pergelangan tangan Anlea memerah dan sedikit memar.

"BRENGSEK!" umpatnya meninju dinding kepala ranjang.

Alfi pun melepaskan jaketnya kemudian membaluti tubuh dingin kekasihnya yang tak sadarkan diri.

ALFIANLEA {completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang