berhubung lebarannya besok, gua up nih, gua sempat sempatin up cerita ini demi pembaca setia ALFIANLEA. siapapun dan di manapun kalian gua ucapkan terimakasih sebanyak mungkin karena selalu mendukung dan meluangkan waktu untuk mampir!
Sebenarnya gua udah gabisa up dulu tapi dikarenakan ada beberapa orang gua jadi berubah pikiran hahaha
Happy reading!!
____
"Al~fi?"
Suara itu. wangi itu. langkah kaki itu. semua hal yang dimiliki gadis itu. mengapa...
Mengapa Alfi sangat menginginkan kehadirannya?
Alfi mendongak dengan wajah kusutnya. dia tak tersenyum, tak pula menampakkan wajah datarnya. dia hanya diam dan mengunci tatapannya ke Anlea yang saat ini memegangi payungnya di depan cowok itu. gadis itu langsung berjongkok memayungi Alfi. tangan kanannya langsung menangkup wajah Alfi penuh kekhawatiran.
"Hei! are u okay?" tanyanya begitu lembutnya sambilan merapikan rambut acak-acakan Alfi.
"Papa gue ngehamilin adik Rafael, Ya. "
Ekspresi Anlea berubah terkejut.
"A-Apa?" gumamnya. bulu kuduknya langsung meremang mendengarnya.
"A-Apa kata kamu? a-adik Rafael hamil sama papamu??"
Alfi mengusap wajahnya kasar.
"Gue harus apa, Ya?" tanyanya pasrah.
"Haruskah gue menikahi gadis itu untuk mempertanggung jawabkan perbuatan bokap gue? lalu gimana sama kita, Ya?"
Mata Anlea membendung. dia tidak akan pernah bisa membayangkan kekasihnya harus bersanding dengan perempuan lain dan bukan dia. dia tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi padanya kalau sampai itu di alami olehnya.
"Gue... gue-"
Ssstt
"Gakpapa. "
Anlea tersenyum.
"Gakpapa. "
"Its okay, Alfi. its okay. gak akan terjadi apa-apa sama hubungan kita dan gak akan terjadi apa-apa sama kamu atas perbuatan bejat papamu. itu bukan salah kamu, bukan kamu yang harus bertanggungjawab atas itu. "
"Kamu... pasti akan baik baik aja. aku yakin. begitupun hubungan kita. "
Anlea menarik Alfi kedalam pelukan hangatnya. sedangkan Alfi terus menggigit bibirnya kuat. tenggorokannya terasa tercekat untuk mengatakan sesuatu. hanya beberapa kata yang terus Anlea ulangi itu air matanya tak tertahan untuk tak menetes.
Dia menangis memeluk Anlea. begitupun Anlea juga terluka mendengar tangisan Alfi.
___
Pagi pun datang.
Anlea menatap dirinya di wastafel kamar mandi. ia langsung mencuci tangannya yang berdarah.
Mengambil tissue kemudian membersihkan mimisan dihidungnya.
"Lagi lagi begini.. "
Ketukan pintu kamar mandi terdengar pelan.
"Anlea buruan nanti kamu telat loh?!"
"Iya Ma, bentar!!"
Anlea lekas membuang tissue bekasnya kedalam kotak sampah. lalu keluar kamar mandi mengambil tas diatas kasur. juga handphonenya di atas nakas. dia melangkah keluar kamar menghampiri mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIANLEA {completed}
Novela JuvenilTakdir gak ada yang tahu. Anlea bagi Alfi adalah segalanya. Pun, Alfi bagi Anlea adalah rumahnya. 🔋🔋🔋 :kalau mau baca versi au nya juga bisa cek langsung ke tiktok saya ya❗ 89% beda alur. start:kam, 8 february 2024.