01

8.1K 570 34
                                    

"Panassss, " keluhan meluncur dari celah bibir Kim Sunoo, kipas portabel di tangannya serasa tak ada guna sebab tak mampu ringankan panasnya cuaca siang itu.

"ACnya kenapa lagi sih elah, " Shim Jaeyoon— Jake, ikut lontarkan keluhan, pencet jengkel remot AC yang tak memberi efek apapun pada benda dingin itu karena rupanya, benda persegi panjang itu alami kerusakan.

"Minggiran dikit."

Park Sunghoon terdorong kesamping, Jake ikut berdiri dengannya didepan kipas, pejamkan mata sambil hembuskan napas lega.

"Lu berdua minimal jangan didepan kipas dong ah, kita-kita nggak kebagian angin nih! " Park Jong Seong— Jay, mengomeli dua orang yang tetap berdiri depan kipas, pura-pura tak dengar.

"Kak Hee, panggil tukang servis deh, " Yang Jungwon berucap, setengah muak dengar keluhan juga keributan anggota lainnya berebut kipas.

"Udah dari kemarin tapi dicuekin mulu, " Lee Heeseung bergulung diatas lantai, terus begitu sampai akhirnya tubuhnya berhenti sendiri setelah tabrak kaki panjang Nishimura Riki yang baru saja hendak bergabung dengan mereka.

"Heh! Panas-panas gini apaan lu ndusel-ndusel gitu!? Ki! "

Heeseung mengerang kesal, coba singkirkan tubuh bongsor yang tiba-tiba menimpanya tanpa belas kasihan.

"Kak— ugh—"

Heeseung mengernyit, diluar cuaca jelas panas, tapi kulit Ni-Ki yang bersentuhan langsung dengan kulitnya ini lebih terasa panas.

"Ki? Demam?" Heeseung cepat mendudukkan diri, ucapannya barusan tentu saja tarik perhatian member lainnya.

Jay tiba-tiba mengernyit, merasakan suatu kejanggalan.

"Kak Hee—"

Heeseung panik sebab Ni-Ki terisak hebat sembari cengkeram erat kaosnya, anak itu menunduk jadi tak ada yang tau seperti apa wajahnya sekarang.

"Bawa ke kamar, cepet! " Jungwon berdiri dari duduk nya, mengotak atik ponselnya dengan tangan yang penuh keringat.

"Kenapa sih? Ada apa?" Jake mendekat dengan raut bingung yang tergambar jelas di wajahnya.

"Udah disitu aja jangan deket-deket," Jay tiba-tiba hentikan langkah Jake yang hendak mendekati Heeseung, cowok itu tutup hidungnya, menutup akses pernapasannya.

"Sakit, Kak— "

Bau manis yang asing tiba-tiba menyeruak pekat penuhi ruangan, Sunoo melotot, otak encernya dengan segera pahami situasi begitu juga Jake dan Sunghoon yang langsung melangkah cepat keluar ruangan selagi kesadaran masih milik mereka sepenuhnya.

"Kalian keluar juga, " Heeseung dengan secuil kewarasan, tatap Jay dan Jungwon bergantian seolah katakan; percaya sama gue.

Ragu, Jungwon dan Jay ikut undur diri bergabung dengan Jake, Sunoo dan Sunghoon yang menceburkan diri ke kolam renang. Harusnya dari tadi mereka renang saja.

Awalnya Heeseung tak paham, merasa aneh dengan sikap Ni-Ki yang tiba-tiba menubruk tubuhnya, ia kira bocah itu hanya akan melakukan kejahilan menyebalkan seperti biasanya, tapi feromon manis yang tiba-tiba penuhi indra penciuman nya buat Heeseung kaget juga panik secara bersamaan.

Apa-apaan ini? Tebakan mereka meleset?

"Alpha, mau alpha, " wajah Ni-Ki tampak memerah, bulir-bulir keringat menetes basahi pelipisnya.

"Ki, adek. Hey! " Heeseung tepuk pelan pipi yang termuda, berharap itu berhasil kembalikan kesadaran namun tentu tak semudah itu.

"Kak..., " Ni-Ki semakin merengek, badannya terasa panas dan sakit, ini tak nyaman, ia tak suka.

Jungwon mondar-mandir, gelisah menunggu seseorang yang ia telepon beberapa saat lalu. Orang itu harusnya sudah sampai di dorm mereka saat ini, tapi Jungwon tak melihat batang hidungnya sama sekali.

Hampir frustasi, namun suara nyaring bel buat Jungwon segera lari sambut orang berjas putih yang kini mengikutinya dari belakang menuju Ni-Ki juga Heeseung yang tadi mereka tinggalkan.

✥✥✥

"Gimana Ni-Ki? "

Heeseung yang baru berhasil keluar dari ruangan tempat mereka berada tadi langsung ditatap penuh rasa penasaran oleh kelima alpha disana.

"Masih ditangani, tolong dong obatin tangan gue."

Jay bergidik ngilu lihat bekas gigit yang lumayan dalam di lengan milik Heeseung, ia tahu anggota tertua tadi hampir kehilangan kendali.

"Badut baget, Ni-Ki Omega ternyata? " Jake garuk rambutnya yang tak gatal sama sekali.

"Terus gimana? "

"Ya gimana lagi? Kalau salah satu dari kita rut bagusnya ngurung diri aja di kamar dan jangan ngide deketin Ni-Ki, " Sunghoon mewanti-wanti, takutnya mereka lepas kendali dan berakhir melukai anggota termuda mereka.

"Lucu banget bjir, ini kalau fans pada tau lawak si, " Jungwon tertawa garing.

Keenamnya membisu setelahnya, sibuk pikirkan kejadian tak terduga siang itu. Hari peringatan ulang tahun Ni-Ki belum genap seminggu lalu, dan mereka kira mungkin maknae mereka itu akan segera dapat rut pertamanya— bukan heat pertamanya.

➮𝑶𝒖𝒓𝒔 : ɴɪᴋʀᴇᴜɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang