Ni-Ki tinggi- pasti alpha.
Lantas feromon manis memabukkan ini milik siapa? Jika bahkan ketujuh anggota adalah Alpha.
⚠️🔞cerita ini boy's love, bxb, homo, mpreg, Omegaverse, harem, mature, tidak diperuntukkan untuk homophobic. Just left if you're...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi, perkara hoodie bisa jadi se runyam ini.
"Hyung!?"
Ni-Ki kebingungan begitu hoodienya ditarik kasar hingga resletingnya terbuka, beruntung siaran live nya telah berakhir.
Sunoo di depannya, mengangkat salah satu alisnya.
"Kenapa nggak sekalian buka aja tadi? Biar sekalian dilihat semua orang, berapa juta itu yang nonton?" tanyanya sinis.
"Suka kan? Centil gitu mau godain siapa emang?"
Ni-Ki menggigit bibir gugup, menarik tertutup lagi resleting hoodienya, matanya gelisah beredar ke sembarang tempat supaya tak bertemu tatap dengan si Alpha Juni.
"Hukuman yang kemarin kurang ya? Gak cukup?"
"Ngga— nggak gitu...," lirihnya, mulai gemetar dibawah tatapan tajam sepasang manik rubah Alphanya, menggigil ketika tatapannya terasa memindai seolah tengah menelanjanginya bulat-bulat.
Orang sabar marahnya mengerikan, dan Ni-Ki harusnya tahu betul bagaimana memicu amarah Sunoo adalah sebuah kesalahan besar, kesalahan fatal.
"Engene aja tahu Kamu centil," Sunoo menyilangkan kakinya, jemari tangan kanannya sibuk menggulir layar ponselnya, tampilkan layar titter yang time line nya sebagian besar berisi screenshot an live si Omega yang baru saja usai.
" 'Si dedek live apa pamer dada?' 'Dedek centil banget,' 'princess yapping mana centil,' 'alpha, itu Omeganya centil.' "
Ni-Ki mendadak rasakan lehernya seperti dicekik mendengar Sunoo membaca satu persatu komentar yang tampil di ponselnya, jemarinya masih menggulir layarnya dengan tenang.
Si Desember memilin ujung hoodie nya dengan jemari, bibirnya digigit sebagai pengalih rasa takut. Jujur saja Sunoo tampak menguarkan aura mencekam, tiba-tiba ia menyesal mengapa menolak ajakan live bersama Jungwon tadi pagi.
"Sini," panggil Sunoo begitu ia letakkan ponselnya sembarangan di atas kasur yang di dudukinya, menepuk pahanya dua kali.
Si Desember dengan ragu mendekat, tak sabar menunggu keraguan si Omega, Sunoo tarik mendekat pinggang kecilnya, mendudukkan yang lebih muda di atas pahanya.
Ni-Ki kira Sunoo akan lanjut mengomelinya, tapi ternyata pemuda itu hanya menyandarkan kepala di bahunya, pinggang rampingnya dibungkus hangat oleh sepasang lengan kokoh sang Alpha.
Dengan ragu si Desember mengangkat tangannya, mengelus pelan belakang kepala sang Alpha yang terdengar menghela napas kasar.
Sunoo sedikit menyadari perasaan sensitif nya, mungkin berhubungan dengan siklus ruth nya yang sebentar lagi tiba, jadi tanpa sadar rasa possessive nya naik berkali-kali lipat.
Ni-Ki sedikit menegang begitu rasakan telapak tangan Sunoo menyelinap ke balik hoodie nya, mengelus pinggang rampingnya dengan lembut, bibirnya juga mulai tinggalkan kecupan-kecupan kecil di bahunya yang terbuka sebab hoodienya kembali ditarik turun oleh si Juni.
Si Omega memejamkan matanya begitu bibirnya diraih, diajak masuk dalam sebuah ciuman lembut dengan ritme halus yang si Alpha ciptakan, cahaya bulan yang menyorot dari sela-sela tirai tampak sedikit menerangi siluet keduanya.
"We need sleep now," bisik Sunoo begitu tautan mereka terlepas, lidahnya sekilas beri jilatan kecil pada bibir si Desember yang basah oleh air liur.
"Mmhm," gumam Ni-Ki tidak jelas, sembunyikan wajahnya pada dada Alphanya begitu tubuhnya dibawa berbaring di atas ranjang, sayup-sayup dalam separuh kesadarannya ia bisa rasakan elusan lembut di pinggangnya yang tak berhenti juga bisikan lembut yang bunyinya seringan hembusan angin malam.
"Omega, my omega, oh i love u so bad... Please always be my pretty omega."
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terimakasih dd sudah live dan centil malam ini😵💫😵💫