Ni-Ki meneguk minumnya dengan rakus setelah menyelesaikan latihannya, duduk di lantai sambil menatap pantulan dirinya di cermin besar ruang latihan.
Si Desember itu kemudian merebahkan dirinya, berguling beberapa kali sebelum berhenti dalam posisi tengkurap, mengerucutkan bibirnya. Kentara sekali moodnya sedang dalam kondisi kurang baik.
Jelas tentu saja! Keenam anggota tertua sibuk dengan jadwalnya masing-masing, menjadi sponsor brand ternama, meninggalkan Omega menyedihkan ini sendirian, mengomel dalam hati sebab ditinggal sendirian saat jadwal Heat nya sebentar lagi tiba.
Oh, udah mulai?
Napasnya tiba-tiba memberat, dan kepalanya pusing luar biasa, jangan lupakan sensasi panas terbakar di sekujur tubuhnya tak lupa rasa melilit menyakitkan di perutnya
Omega di dalam dirinya merengek, inginkan eksistensi Alpha di dekatnya, dan yang Ni-Ki bisa lakukan sekarang ini adalah bangkit dengan badan yang gemetar hebat, mengemasi barang-barangnya dengan lambat selagi menahan gejolak tak nyaman yang ia rasakan.
Pertahankan sadarnya, Ni-Ki mati-matian melangkahkan kakinya di sepanjang koridor, berdoa dalam hati tidak berpapasan dengan Alpha dari grup lain mengingat sekarang ini jam-jam latihan dilaksanakan. Naasnya ia lupa membawa scent blocker, dan menelan sebiji pil suppressant tentu tak bisa membantu dengan efektif saat dia terlalu sering meminun suppressant untuk menekan heat nya beberapa bulan terakhir.
"Ni-Ki? "
Ni-Ki mendongak, menyipitkan matanya dari balik rambut yang menutupi mata, memincing pada siluet di depannya sembari berkedip beberapa kali.
"Yeon- jun... Hyung? " tanyanya memastikan, sebelah tangannya bertumpu pada dinding koridor dengan mata yang masih memincing pada lawan bicaranya.
Yeonjun cepat tanggap begitu Ni-Ki nyaris terjatuh kehilangan keseimbangannya, menuntun si Desember menepi pada kursi di dekat sana.
"Ya Tuhan, Kamu Heat? Kenapa nggak diem di dorm aja? " tanya Yeonjun sedikit dilanda kepanikan, bingung sebab ia sendiri tak membawa apa-apa selain ponselnya sekarang ini, barang-barangnya berada di ruang latihan yang berada satu lantai di atas lantai tempat mereka berada saat ini.
Si September kebingungan, tak setega itu untuk memesan taksi dan membiarkan si Desember pulang sendirian sebab takut suatu hal yang buruk terjadi di tengah jalan, terlebih ia tak bisa percaya sepenuhnya pada si pengemudi taksi.
"Halo Soobin, darurat!"
Suara panik Yeonjun yang tengah menelepon mulai terdengar samar, Ni-Ki merasakan kepalanya semakin memberat dan matanya memburam, dan tak butuh waktu lama, kesadarannya benar-benar hilang.
✥✥✥
N
i-Ki nyaris berteriak sebab wajah seseorang menyambut pandangannya tepat di depan wajahnya.
"Jangan bikin kaget! "
"Aduh! Sakit! "
"Ada yang sakit? "
Ni-Ki mengangguk kecil, menurut saat Yeonjun membantunya duduk, memberikannya segelas air minum. Melihat ke sekitar ruangan, Ni-Ki menduga ia sekarang berada di dorm TXT— nyasar sebentar gak apa lah, penting gue apdet ini cerita😞😞☝🏻.
"Sorry ya, si Hyuka ngagetin, kayak jumpscare film horor, " Tehyun berucap, sedangkan yang namanya dibawa-bawa tampak cemberut sambil mengelus kepalanya yang habis diberi pukulan kecil oleh Taehyun.
"Kepalanya pusing? Atau perutnya sakit? Mana yang sakit? " tanya Yeonjun berulang kali, dan Ni-Ki tak bisa membohongi diri jika ia merasa nyaman diperhatikan seperti ini, pertama kali oleh orang lain selain Hyung-hyungnya saat ia dalam periode Heat.
"P-perut, " Ni-Ki meringis, mencengkeram kain kaosnya di bagian perut hanya untuk menyadari jika pakaiannya sudah digantikan dengan kaos berwarna abu yang jelas sekali itu bukan bajunya.
"Maaf ya, bentar, " Yeonjun sedikit menyingkap kaos Ni-Ki, meletakkan kantong kompres di atas perutnya.
"Nggak nyembuhin tapi semoga aja bisa bikin enakan, " ucap Yeonjun seraya tersenyum kecil, mengelus lembut dahi si Desember yang berkeringat.
"Hoodie ku mana? " tanya Ni-Ki begitu Yeonjun membantunya berbaring kembali, Ni-Ki jelas langsung mencari Hoodie yang dipakainya tadi— milik Jungwon yang sengaja dipinjamkan padanya sebelum si Februari itu berangkat pagi tadi.
Jungwon tentu tak ingin membiarkan Ni-Ki yang mendekati periode Heatnya berkeliaran tanpa feromon salah satu dari mereka mengelilingi si Omega.
"Oh? Ini? " Hueningkai menyodorkan hoodie yang dimaksud, memberikannya pada si Desember yang dengan cepat memeluk erat hoodie milik Jungwon, mengubur wajahnya yang memerah saat tiga pasang mata menatapnya gemas.
"Lucu banget sih... Hyung, ayo kita adopsi Ni-Ki, " celetuk Hueningkai tiba-tiba, Taehyun di sebelahnya mengangguk setuju.
"Ngawur, Hyungnya Alpha semua, mau dikeroyok? " sahut Yeonjun sewot, meski dalam hati ia tak menolak celetukan Hueningkai sama sekali.
Feromon milik Ni-Ki tak sekuat tadi saat Yeonjun menemukannya, Omega itu berasumsi Ni-Ki sepertinya terlalu banyak mengonsumsi suppressant hingga jadwal Heatnya datang tak terkendali, ditambah faktor si Desember juga tinggal bersama enam Alpha yang mana itu juga bisa memicu Heatnya datang lebih cepat sebab feromon Alpha yang sedang ruth.
"Tidur aja gak papa, Soobin Hyung udah ngabarin Hyung-hyung mu, nanti bakalan dijemput, " tutur Taehyun, mengelus rambut Ni-Ki pelan, menahan gemas saat melihat si Desember mengangguk kecil masih dengan upayanya menutupi wajah memerahnya.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
➮𝑶𝒖𝒓𝒔 : ɴɪᴋʀᴇᴜɴ
FanfictionNi-Ki tinggi- pasti alpha. Lantas feromon manis memabukkan ini milik siapa? Jika bahkan ketujuh anggota adalah Alpha. ⚠️🔞cerita ini boy's love, bxb, homo, mpreg, Omegaverse, harem, mature, male lactation, tidak diperuntukkan untuk homophobic. Just...