1

629 24 0
                                    


"Kak Bay, pesanan nya apakah sudah semua?"

"Sudah Biu, Dixon akan segera mengirimnya"

"Abang Dixon, aku akan ikut denganmu untuk mengirimnya"

"Tidak usah Biu, kau buka tokonya saja, aku bisa mengirimnya sendiri, beberapa pesanan ada yang harus di kirim ke kota Nexus, perjalanan akan melelahkan, kau akan bosan di mobil"

"Tunggu sebentar bang...." tak lama Biu kembali dengan beberapa Cookies yang sudah ada dalam kotak makan. "Tadi pagi aku membuatnya, abang makan ya, jika lelah berhentilah untuk istirahat, hati-hati abang"

Dixon menerima kue itu dengan senyum hangatnya, tak lama ia segera pergi mengirim bunga-bunga pesanan pelanggan. Sementara itu Baylee dan Biu, sedang membersihkan dan membuang beberapa sampah sisa merangkai tadi.

"Ini kak aku tadi membuatkan teh untukmu, mari kita beristirahat sejenak menikmati sarapan dengan teh dan beberapa cookies sebelum membuka toko. Kak Baylee, tumben sekali pesanan membeludak, kita mengerjakan semua mulai dari subuh dini hari loh"

"Ya pesanan sudah mulai masuk dari kemarin, dan semuanya meminta hari ini harus dikirim. Apakah kau tidak tahu? Hari ini Wicha Ximon Somers sedang berulang tahun. Beberapa pesanan yang tadi adalah pesanan dari penggemar-penggemar nya Wicha. Aku mengetahuinya dari pesan yang mereka minta untuk dituliskan di kartu ucapan"

"Memangnya dia siapa kak? Sepertinya aku pernah mendengar namanya tapi aku lupa, apakah dia orang terkenal?"

"Huh, kau ini Wicha Ximon Somers adalah penyanyi sekaligus aktor yang paling terkenal di tahun ini. Dia merintis karirnya sudah lama tapi series yang dibintanginya saat ini membuat namanya semakin meledak"

"Ohh..."

"Ohh saja?? Apakah kau tidak tertarik, ku dengar dia berasal dari salah satu keluarga paling kaya di Negara Luminara ini. Bahkan beberapa berita di tv menyebut dengan pria dingin yang tampan"

"Ehmm tidak untuk apa, kekayaannya kan milik keluarganya. Tapi dia cukup keren, bahkan di kota kecil seperti Laquil ini, fans nya pun cukup banyak. Tapi baguslah berkat dia toko bunga kita jadi laris. Dah lah ayo kak kita buka toko, siapa tahu kita bisa menyaingi kekayaannya"

"Huh kita cuma penjual bunga di kota kecil, mana bisa kita menyainginya" protes Baylee.

Biu tidak membalas ucapan kakak perempuan nya itu. Ia segera membuka Rolling door tokonya dan mengelap kaca depan. Ia juga merapikan beberapa kursi yang dapat digunakan untuk pelanggan ketika bunga sedang di siapkan.

Sementara itu Baylee sedang ke kebun belakang untuk memetik dan memotong beberapa bunga yang nantinya akan di display di toko. Tak lupa Baylee juga menelfon pemasok bunga langganan untuk segera mengirim beberapa bunga-bunga yang telah habis dan tidak ada di kebun belakang.

-----

"Permisi apakah disini menjual bunga Black Baccara Rose?" ujar seseorang kepada Biu yang sedang merapikan tanaman yang ada di depan toko.

"Maaf saat ini kami belum menjual bunga itu. Apakah kau membutuhkan bunga lain?"

"Tidak, aku hanya menginginkan bunga itu, aku sudah mencari di seluruh sudut kota Nexus sejak kemarin, namun mereka mengatakan bahwa bunga itu tidak ada. Hari ini peringatan kematian ibuku, dia sangat menyukai bunga itu. Itulah sebabnya aku dari kemarin mencari bunga itu, hingga hari ini aku memutuskan untuk ke kota Laquil ini untuk mencari bunga itu"

"Sungguh? Ehmm kau bisa menunggu sebentar? Silakan masuk lebih dulu, apakah kau membutuhkan banyak bunga? apakah bunganya harus sudah mekar? Kami menanamnya di kebun belakang namun bunga itu masih kuncup, dan hanya beberapa bunga saja yang sudah sedikit agak mekar, tidak ada yang sepenuhnya mekar dengan sempurna"

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang