Wicha menuju ke kamar mandi, ia menyalurkan hasrat nya sendiri dengan bantuan air dingin, kemudian bergegas membersihkan diri dan berganti pakaian.
Wicha kembali dari kamar mandi dengan pakaian barunya, ia juga membawa dua baskom kecil berisi air hangat dan air dingin serta handuk untuk membasuh dan mengompres tubuh Biu.
Wicha melihat Biu terpejam dalam keadaan telanjang "Kamu sangat sexy honey" lirihnya.
"Biuniel, hey bangunlah dulu, aku harus membasuh dan mengobati tubuhmu" ujar Biu sambil sedikit menggoyangkan bahu Biu.
Cukup lama ia membangunkan Biu, namun Biu tak kunjung membuka mata. Sampai ahirnya Wicha sadar bahwa jadwal tidur Biu tiba. Tanpa diketahui Biu, Wicha telah mencari informasi lebih detail dengan bertanya pada Apolius, Dixon dan Baylee tentang penyakit Biu. "Jadwal tidurmu pengertian sekali, sehabis pelepasan ia datang" decih kecil Wicha kemudian tersenyum.
Wicha kemudian memposisikan tubuh Biu agar nyaman, membasuh tubuhnya dengan cepat karna ia tidak ingin gairahnya muncul kembali karna melihat tubuh Biu.
Wicha juga mengompres memar pada tubuh Biu, mengobati dan memberi perban pada tangan dan lengan Biu yang terluka.
Setelah selesai, ia memakaikan pakaian pada tubuh Biu, memindahkannya sebentar ke sofa, agar seprai di ranjang bisa diganti. Setelahnya ia kembali mengangkat dan memposisikan tubuh Biu di ranjang, menyelimuti tubuh Biu dan mengatur suhu ruangan di kamar itu agar Biu merasa nyaman.
Selesai semua, Wicha keluar meninggalkan kamar tersebut.
----------
Di ruang tamu sudah ada Milery yang menunggu Wicha.
"Jadi siapa pelakunya?" tanya Wicha begitu masuk tiba di ruang tamu.
"Teressa. Aku telah menyelidikinya, Teressa mengirimkan pesan pada Biu untuk bertemu, mereka berbincang sebentar kemudian ada sekitar 10 orang suruhan Teressa menyerang tuan Biuniel. Salah dari mereka menyuntikkan cairan pada tubuh tuan Biuniel"
"Hanya Teressa?"
"Ya tuan Wicha"
"Kumpulan bukti kecurangannya di dunia hiburan, beserta video sex nya dengan pria-pria di bar, sebar kan di media sosial!!"
"Baik segera saya lakukan sesuai perintah anda" ujar Wicha kemudian berlalu.
Tak lama dari kepergian Milery, pintu apartemen milik Wicha digedor dengan sangat keras. Ahirnya Wicha segera membuka pintu itu.
Begitu pintu terbuka, terlihat Levin sedang berdiri di depan pintu dengan wajah gaharnaya.
"Kau datang lebih cepat dari perkiraan ku"
Tanpa menjawab ucapan Wicha, Levin langsung saja nyelong masuk ke dalam apartemen Wicha. Wicha hanya bisa menghela nafas "Lurus belok kiri!" teriak Wicha mengarahkan Levin. Wicha kemudian menutup pintu apartemennya kemudian segera menyusul Levin.
Tiba dikamar yang di tempati Biu, Wicha melihat Levin sedang mengelus sayang kepala adiknya.
"Sudah kuperingatkan padamu, jaga adikku!! Kini ia terluka lagi karnamu!!" ujar Levin sambil mengelus memar di pipi Biu.
"Sekali lagi aku meminta maaf, ini ulah Teressa aku sudah memberinya pelajaran!!"
"Kau sangat lalai Wicha! Statusmu sebagai artis juga membahayakan adikku! Tidak bisakah kau lepaskan adikku, cari yang lain! Ada banyak wanita yang akan dengan senang hati menerima cintamu!"
"Aku hanya mencintai Biuniel, Levin. Ku mohon izinkan aku mendekati adikmu! Sungguh hanya dia yang ku mau!"
"Apa jaminan yang bisa kau berikan!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Schlafen
FantasíaBiuniel Rylee Driffin menghabiskan hidupnya dengan sebuah penyakit langka, bertemu dengan Wicha Ximon Somers aktor dan penyanyi terkenal. Jangan ada yang copas, gue sumpah in yang copas merasakan dan mengalami "Ipar adalah Maut" dalam kehidupannya. ...