21

104 19 0
                                    

Wicha dan Biu kini sudah sampai, Wicha membawa Biu ke apartemennya yang ada di pinggiran Nexus. Sengaja ia membawa ke sana agar tidak mudah di lacak oleh Levin karna daerah si sini jarang di kunjungi orang.

"Honey... kita sudah sampai.. bangunlah lebih dulu..." ujar Wicha sambil mengelus lembut pipi Biu.

Namun tidak ada jawaban, Biu masih tetap tenang dengan tidurnya. Wicha ahirnya memutuskan untuk menggendong Biu. Sampai di apartemennya ia segera membawa Biu ke kamar, ia membaringkan Biu ke ranjang, menyelimutinya. Wicha kemudian pergi ke ruangan lain untuk melakukan pekerjaannya.

----------

Kini jam menunjukkan pukul 17.30 waktunya makan malam. Wicha segera pergi ke kamar untuk membangunkan Biu. Sampai di kamar ia duduk di pinggiran ranjang sebelah kiri, ia membangunkan Biu. Terus menerus Wicha membangunkan Biu, sampai ia sedikit mengguncang tubuh Biu tetap tidak ada tanggapan sedikitpun dari Biu.

Wicha panik, ahirnya ia memutuskan untuk menelfon Milery agar ia membawakan dokter ke apartemennya. Sambil menunggu, Wicha memutuskan untuk berbaring di sebelah Biu, sambil terus mencoba untuk membangunkan Biu.

20 menit berlalu, ahirnya dokter bersama Milery sampai di apartemen Wicha. Wicha segera mempersilahkan ia untuk memeriksa keadaan Biu.

Dokter itu segera memeriksa Biu dengan peralatan yang telah ia bawa. Dokter tidak menemukan kajanggalan apapun pada tubuh Biu. Sampai ia memeriksanya dua kali untuk benar-benar memastikan bahwa keadaan orang yang ia periksa ini baik-baik saja.

"Tuan Wicha, aku sudah memeriksanya namun tidak ada kejanggalan di tubuhnya, ia benar-benar hanya tertidur saja"

Wicha yang marah menarik kerah dokter itu

"Apakah kau sudah memeriksanya dengan benar?!! Dari tadi siang sampai kau memeriksanya ia tidak kunjung terbangun dari tidurnya!!"

"Tu-tuan aku sudah memeriksanya dengan benar namun memang tidak ada yang salah dengan tubuhnya"

Milery segera menarik Wicha Agra melepaskan cengkeramannya pada kerah kemeja sang dokter.

"Wicha tenanglah dulu... Mungkin tuan Biuniel memang benar-benar lelah hingga ia tertidur sangat pulas"

"Tapi Milery ia melewatkan makan siangnya juga makan malamnya, ia harus mengisi perutnya"

"Kau tunggu saja, barangkali ia akan segera bangun... Kau makan malam lah lebih dulu. Ayo keluar, ku temani kau makan, juga aku akan mengantarkan dokter ke depan. Biarkan tuan Biuniel beristirahat"

Wicha tidak menjawab ucapan Milery, ia hanya menatap tubuh Biu. Karna tidak ada jawaban ahirnya Milery menyeret Wicha keluar, dokter pun mengikuti mereka.

---------

Waktu terus berlalu, Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 Wicha berada di kamar Biu sedang Milery berjaga di depan.

"Honey kau begitu lelah ya? Mengapa tidak bangun? Perutmu belum terisi apapun, kau tidak lapar?" lirih Wicha disamping Biu.

Tentu tidak ada jawaban dari Biu...

Beberapa menit Wicha terus mengoceh mencoba membangunkan Biu, sampai ada suara tembakan yang mengganggu aktivitasnya.

DOR

DOR

DOR

Suara tembakan beberapa kali terdengar, diiringi dengan suara barang-barang yang pecah. Belum sempat Wicha membuka pintu kamarnya...

DOR

DOR

Dua kali tembakan, menghancurkan ganggang pintu kamar itu, Wicha yang ingin membuka pintu tentu langsung memundurkan tubuhnya. Ia segera mendekat ke arah Biu.

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang