Pernikahan Biu dan Wicha dilangsungkan seminggu setelah pertemuan keluarga berlangsung.
Tepat hari ini mereka berdua melangsungkan pernikahan, pemberkatan pernikahan dilakukan oleh salah satu pendeta yang memiliki usia paling panjang diantara pendeta lainnya. Pendeta ini juga merupakan salah satu tetua di Usrach.
Pernikahan berlangsung hikmat, setelah mengucapkan janji suci pernikahan, mereka berdua menyapa bersalaman pada para tamu yang hadir. Seluruh anggota Phoenix juga menghadiri acara pernikahan mereka. Tak lupa Teressa juga hadir, ia menggunakan kursi roda karna kandungan Teressa yang cukup rentan. Acara tersebut di akhiri dengan sesi foto keluarga dan foto bersama.
Setelah acara mereka berkumpul bersama keluarga, menghabiskan waktu dengan canda tawa. Sampai pada malam harinya Biu dan Wicha diharuskan meninggalkan kediaman Griffin. Biu dan Wicha akan tinggal di rumah yang cukup terpencil dan jauh dari kediaman Griffin. Rumah itu memang sengaja dipersiapkan oleh ayah dan bunda Biu.
Adapun Tradisi di Usrach mewajibkan pasangan pengantin baru harus bermalam di satu tempat yang jauh dari keluarga. Dalam kepercayaan penduduk Usrach, pasangan yang telah terikat oleh janji suci tidak akan pernah bisa dipisahkan bahkan meski oleh keluarga mereka sendiri. Pasangan pengantin yang telah direstui oleh dewa akan abadi dan akan saling terikat satu sama lain hingga maut memisahkan.
Jika dewa berbaik hati dan memberikan berkahnya, tak lama setelah melakukan malam pertama, pasangan pengantin baru akan segera dikaruniai anak.
Keluarga Wicha juga telah dijelaskan tentang tradisi ini, dan mereka menghormati tradisi itu dan setuju dengan tradisinya. Toh tradisi ini tidak melukai keduanya juga mereka mengerti bahwa pasangan baru menikah memang membutuhkan waktu untuk berdua.
----------
Rumah yang ditempati Wicha dan Biu, adalah rumah yang cukup sederhana. Sebelum pernikahan pun beberapa pakaian dan barang-barang milik Wicha dan Biu telah dipindahkan disana.
Biu menghela nafas panjang "Huh untung acara pernikahan kita dilakukan di sini, aku tidak bisa membayangkan jika pernikahan kita di lakukan di Nexus, pasti akan sangat melelahkan. Kamu kan artis, juga bukan dari orang sembarangan di Nexus, aku pasti akan sangat lelah menghadapi banyak tamu"
"Honey aku juga bersyukur acara di lakukan di sini, aku juga agak malas jika berurusan dengan banyak orang..."
"Wicha kamu tidak apa-apa meninggalkan dunia hiburan? Dunia hiburan yang membesarkan namamu. Ada banyak penggemar yang menunggumu. Jujur saja aku sedikit takut, mereka tidak bisa menerima statusmu yang baru"
"Penggemarku pasti akan memahami keputusanku. Aku juga akan terus berkarya lewat agensi yang ku dirikan. Mereka akan tetap bisa menikmati karyaku. Kamu tidak perlu takut, dibanding melawan Levin aku jauh lebih bisa melawan haters yang tak terima dengan status baruku"
"Semoga penggemarmu bisa menerimaku Wicha..."
Wicha menatap sayang Biu juga membalas ucapan Biu dengan senyumnya "Hmmm, Honey...." Lirih Wicha mendekatkan wajahnya ke arah Biu. Setelah mereka saling bertatapan Wicha mencium bibir Biu.
Ciuman mereka berubah menjadi lumatan. Saling bertukar saliva dan saling menghisap bibir satu sama lain.
Puas dengan ciuman, Wicha beralih pada telinga dan leher Biu. Ia menghisap dan meninggalkan bekas kemerahan di leher Biu.
"Ahh Wi-wichaaa ahhh"
Biu hanya pasrah dan merintih, sesekali ia akan mendesah kan nama Wicha.
Ia membuka kemeja yang dikenakan Biu, mencium dan menghisap bahu Biu, kemudian turun ke dada Biu meninggal bekas kemerahan. Beralih mengusap puting Biu bergantian. Ketika menghisap puting Biu, Wicha sempat mendongak kan wajahnya untuk melihat ekspresi Biu. Wicha semakin terangsang melihat ekspresi Biu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Schlafen
FantasíaBiuniel Rylee Driffin menghabiskan hidupnya dengan sebuah penyakit langka, bertemu dengan Wicha Ximon Somers aktor dan penyanyi terkenal. Jangan ada yang copas, gue sumpah in yang copas merasakan dan mengalami "Ipar adalah Maut" dalam kehidupannya. ...