4

199 24 1
                                    

Hari yang di nanti telah tiba, pukul 9 Apolius sudah tiba di toko bunga Biu.

"Sudah siap semuanya? Yok kita berangkat" ujar Apolius

Perjalanan menuju Nexus memakan waktu hampir 5 jam, hal itu dikarenakan dalam perjalan, mereka berhenti di beberapa tempat untuk makan dan numpang buang air kecil.

Masuk ke kota Nexus, Apolius segera membawa mereka bertiga ke kediamannya.

"Wah rumah kak Apoli besar sekaliii" seru Biu.

"Hmm bener kan lo orang kaya" sinis Baylee.

"Hehehe ini mah tergolong biasa aja kalau di Nexus, liat kan sepanjang perjalanan tadi, ada banyak rumah yang lebih besar dari rumahku"

"Hemm iya juga, berarti orang-orang di Nexus orang-orang kaya semua yaa" ujar Baylee.

"Ngak juga si, tapi ya kebanyakan orang-orang kaya di negara ini memilih Nexus sebagai kota tempat tinggal mereka. Yuk masuk, Hendry tolong bawa barang-barang mereka ke kamar yang sudah disediakan"

"Baik tuan..."

"Ah kau bahkan punya pesuruh, enak sekali ya hidupmu"

"Itu kan yang terlihat Dixon, nyatanya juga ngak selalu enak. Kalian mau makan lebih dulu, istirahat atau nongkrong di taman belakang?"

"Tadi di perjalanan sudah makan, aku si mau nongkrong di taman kalau boleh?"

"Boleh dong Biuniel... Kalian bagaimana?"

"Ah aku cukup lelah, aku akan istirahat dulu" ujar Baylee

"Aku juga, punggungku sedikit sakit, adek gppa kalau sendiri aja?"

"Gppa dong Abang Dixon..."

"Mira tolong antarkan mereka ke kamarnya, setelahnya tolong antarkan minuman dan cemilan ke taman belakang"

"Baik tuan...."

Biu dan Apolius berjalan menuju taman belakang, tak disangka disana ternyata ada ayahnya Apolius yang juga sedang menikmati secangkir kopi.

"Daddy? Tumben pulang sore? Daddy ngak ada kerjaan?"

"Daddy sengaja pulang lebih dulu, daddy dengar kau akan membawa teman-teman mu, daddy juga ingin bertemu teman-teman mu"

"Untuk apa? Biasanya juga daddy gak peduli..." cibir Apolius.

"Apakah ini salah satu temanmu?"

"Ah iya, maaf sebelumnya perkenalkan nama saya Biuniel Rylee, saya teman kak Apolius dari Laquil"

"Ah kau pemilik toko bunga itu ya?"

"Daddy.....!"

"Iya saya pemilik toko bunga.."

"Hmmm saya Simon Rexton, daddy nya Apolius, oh iya, saya ingin berterima kasih kepada mu karna telah mengizinkan Apolius untuk memetik bunga favorit mending istriku di tokomu"

"Ah itu... Iya sama-sama tidak masalah, kebetulan bunga itu memang kami tanam di belakang toko"

Pelayan datang untuk menyajikan minuman berupa teh dan beberapa cemilan. Daddy Apo mempersilakan Biu untuk meminum tehnya. Biu pun ahirnya meminum teh tersebut, saat itu Daddy Apolius memperhatikan cara Biu meminum tehnya.

"Ah kau berasal dari keluarga mana?"

"Daddy!! Kalau Daddy terus menerus menanyakan pertanyaan tidak sopan, lebih baik daddy pergi saja!"

"Kak Apoli tidak papa kok... kakak yang tenang yaa... Saya berasal dari keluarga biasa saja di Laquil. Perlu anda ketahui bahwa di Laquil kita tidak pernah memandang status seseorang"

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang