40

310 33 0
                                    

Ini hari kedua Biu berada di apartemen Wicha. Sejak Wicha bangun dari tidurnya Biu lah yang mengurus keperluan Wicha ia juga menyiapkan sarapan untuk mereka.

Wicha sendiri selama ada Biu memutuskan untuk tidak pergi ke kantor, ia ingin menghabiskan waktunya bersama Biu. Milery lah yang mengurus keperluan kantor Wicha, terkadang ia juga mengantarkan berkas-berkas yang harus di tandatangani oleh Wicha.

Pagi ini, Milery telah menunggu Wicha di ruang tamu untuk mendiskusikan beberapa pekerjaan dan masalah yang ada di kantor.

"Selamat pagi tuan Milery, sudah sejak tadi? Mari sarapan bersama kami, Wicha sudah menunggu di meja makan" sapa Biu melihat Milery yang duduk di ruang tamu.

Milery yang mendengar suara Biu langsung berdiri dan sedikit membungkuk badannya "Tidak tuan, saya baru datang, baik tuan" balasnya kemudian pergi ke ruang makan mengikuti Biu.

"Kau ini pagi-pagi sekali datang kesini, mengganggu saja!" sewot Wicha begitu melihat keberadaan Milery.

Biu geleng-geleng kepala melihat kelakuan Wicha "Tidak boleh begitu, dia kesini kan ada urusan dengan kamu. Mari silakan duduk tuan"

"Baik terima kasih tuan Biuniel" Milery pun duduk di tempatnya.

Biu mengambilnya makanan mereka berdua, juga makannya dan mereka bertiga pun ahirnya menikmati sarapan bersama di iringi dengan beberapa obrolan.

"Milery tolong pesankan tiket ke Usrach untuk nanti malam, aku harus mengantarkan Biuniel ke Usrach"

Biu mengerutkan keningnya "Tunggu... mengapa ke Usrach? Aku akan kembali ke Laquil"

"Tidak Biuniel, aku akan mengantarkan mu ke Usrach, aku ingin bertemu dengan keluarga mu"

"Untuk apa bertemu keluarga ku? Kamu ingin meminta pertanggungjawaban perihal Abang Levin yang telah menembakmu?" heran Biu menatap Wicha.

"Tidak, aku akan meminta izin keluarga mu untuk mempersungting dirimu.."

Milery yang mendengar itu langsung tersedak, ia segera meminum air yang berada di sebelah tangannya.

"Sorry Wicha, aku disini berbicara sebagai temanmu bukan asisten mu. Wicha bukankah terlalu cepat? Kondisi mu bahkan belum pulih sepenuhnya"

"Aku sudah memikirkan ini, tidak ada kesempatan lagi. Aku tidak ingin kehilangan Biuniel lagi"

"Kamu bisa menunggu sampai kamu benar-benar pulih Wicha. Aku mengkhawatirkan mu, sungguh.." sendu Biu menatap Wicha.

"Keputusan ku sudah bulat honey. Apapun yang terjadi nanti, aku hanya menginginkan mu terus berada di sampingku. Milery aku juga meminta bantu mu, ikutlah denganku nanti, untuk menemani ku"

"Mengapa kau tidak meminta keluarga mu saja yang menemanimu? Bukankah biasanya jika ingin meminang seseorang, keluarga laki-laki membawa keluarganya"

"Awalnya aku ingin membawa keluargaku juga, namun ku pikir aku harus lebih dulu berbicara sendiri pada keluarga Biuniel untuk meminta Biuniel bersamaku, baru setelahnya aku akan membawa keluargaku. Tenang saja nanti akan ku naikkan gajimu!"

"Nah itu yang dari tadi ku nanti! Kali ini naikkan gajiku yang banyak! Jangan pelit-pelit. Baiklah aku akan menemanimu"

"Baiklah jika itu keputusan mu, aku selalu mendukung keputusan mu Wicha.." ujar Biu tersenyum.

Mereka ahirnya melanjutkan sarapan mereka, setelahnya Wicha dan Milery pergi ke ruang kerja untuk membahas pekerjaan. Biu sendiri berkutat di dapur, ia membuat beberapa kue untuk ia bawa ke Usrach.

----------

Pekerjaan Wicha selesai pada sore hari, Milery berpamitan untuk pulang dan akan kembali lagi nanti malam pukul 7 malam. Tepat jam 8 malam, mereka bertiga akan pergi ke Usrach.

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang