24

108 20 0
                                    

Tepat pukul 7 malam, Biu sampai di markas. Ia mengelabui supir keluarga Apolius dulu agar supir itu yakin dan mau menurunkan ia di perbatasan antara Nexus dan Laquil.

Markas ini berada cukup terpencil, hingga Biu harus menghubungi Grim untuk menjemputnya.

"Tuan Biuniel..." sapa Grim dengan tubuh yang sedikit menunduk setelah ia keluar dari mobilnya.

"Abang Grim!! Senang bertemu dengan mu lagi, yang lain tidak curiga kan?"

"Senang bertemu dengan anda juga tuan. Tidak, aku beralasan bertemu dengan teman-teman ku sehingga yang lain tidak curiga"

Grim mendekat ke arah Biu, untuk mengambil barang bawaan Biu, setelahnya Biu masuk ke dalam mobil di ikuti dengan Grim.

"Bagaimana keadaan toko? Apakah ada masalah?"

"Sejauh ini keadaan toko baik-baik saja tuan. Baylee dan Dixon setiap hari mengatakan bahwa mereka merindukan anda"

"Ah aku juga merindukan mereka, lebih tepatnya merindukan kalian semua, aku rindu kita sarapan bersama, merindukan juga suasana ketika toko sedang ramai pembeli. Yah tapi gimana lagi ada masalah yang harus di selesaikan"

"Masalah itulah yang membuat anda ahirnya ke markas lagi tuan?"

"Ya Abang Grim, juga aku sangat merindukan mommy"

Grim memilih tidak membalas perkataan Biu, ia kemudian hanya fokus untuk mengendarai mobil agar cepat sampai di markas.

---------

Tak lama ahirnya mereka sampai di depan sebuah area yang terdiri dari beberapa bangunan yang dari luar nampak seperti bangunan tak terurus dan tak berpenghuni.

Grim turun dari mobil untuk membuka pintu mobil Biu. Biu keluar dari mobil kemudian menatap salah satu bangunan paling kecil diantara bangunan yang lain.

Mereka kemudian berjalan di antara semak-semak yang cukup tinggi. Tiba di depan pintu bangunan itu, belum sempat Biu memegang ganggang pintu, pintu di depannya tiba-tiba sudah terbuka dan menampakkan seorang perempuan yang tengah duduk di kursi roda.

"Mommy!!!" riang Biu, menundukkan badannya, memeluk perempuan itu.

"Sayang...." Perempuan itu membalas memeluk Biu dengan erat.

"Mommy, Biu kangen banget sama mommy, maaf yaa Biu jarang banget ke sini.."

"Iyaa gppa sayang... Biunya mommy kan sibuk, jadi jarang ke sini" ujar perempuan itu dengan raut wajah nampak sedih.

"iiii bukan gitu... Mommy mah, jangan menampakkan wajah sedih begitu... Biu nanti juga ikut sedih" rengek Biu sambil menatap wanita di depannya.

"Hahahah kau ini!!! Selalu saja!! Sudah ayo masuk dulu, Grim masuk juga ya.. kita makan malam bersama. Mommy dan Ailee tadi masak makanan kesukaan kalian berdua"

"Banarkah?!! Yeayy aku rindu makan masakan mommy!!"

"Baik nyonya Obelia..."

Ahirnya ketiganya menuju ruang makan, dengan Biu yang mendorong kursi roda mommy nya, disana sudah ada 3 orang lain yang menunggu mereka.

"Kak Ailee, Abang Jeffrey, Abang Axel rindu kalian banyak-banyak" riang Biu, begitu melihat orang-orang yang sudah lama tidak ia temui. Setelah mendorong kursi roda mommy sampai di depan meja makan, Biu segera menghampiri ketiga orang itu, kemudian memeluk mereka satu-persatu.

"Kami juga merindukan adik manis.." seru Jeffery setelah mendapat pelukan dari Biu.

"Dia sudah bukan adik manis lagi Jeffrey, ku dengar kini ia telah memiliki tato phoenix di tubuhnya, juga lihat tangannya..."

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang