20

308 38 11
                                    

Sudah semingguan Biu berada di rumah keluarganya, ia juga sangat puas melihat hasil tatonya, kini saatnya ia harus kembali ke Laquil.

Setibanya di toko bunga miliknya, ia disambut hangat oleh Baylee, Dixon, Tian, Grim, Vian, Morgan dan Leandra.

"BIUUUU adikku yang manis, kangen banget tau!!" seru Baylee sambil memeluk serta menggoyang-goyang tubuh Biu.

"Hihihi kangen kak bay juga.."

"Ngak kangen abang?"

"Kangen dong, kangen Abang Dixon" jawab Biu melepaskan pelukannya dengan Baylee kemudian memeluk abangnya. Setelahnya ia juga memeluk yang lain.

Sebelum toko dibuka mereka menyempatkan untuk ngobrol.

"Biu kau dicari banyak orang tau!"

"Dicari kenapa bang Vian?"

"Itu, mereka mengajukan proposal dan undangan untukmu"

"Ya beberapa dari mereka mengirimkan proposal kerjasama, mereka menawarkan agar kau menjadi model untuk produk mereka" lanjut Morgan.

"Kau tau? bahkan ada yang tiap hari ke sini untuk mencarimu" ujar Leandra.

"Untuk apa mencariku dan mengajukan proposal agar aku menjadi model produk mereka? Aku kan bukan artis"

"Tapi kau terkenal dimana-mana tuan"

"Terkenal karna digosipkan dengan kak Apoli? Bukan terkenal karna prestasiku? Ngomong-ngomong apa hanya aku saja yang ditawari?"

"Baylee dan Dixon juga ditawari, bahkan karna mereka frustasi tidak bertemu denganmu, mereka juga menawari kami, tapi kami tidak mau. Kami kan bekerja untuk tuan Levin" ujar Vian.

"Mengapa kak Bay dan kak Abang Dixon tidak mau?"

"Tidak Biu, kami hanya akan bekerja denganmu, yang menolong kami adalah kamu bukan mereka, lagipula aku tidak terlalu suka keramaian"

"Yak benar kata Dixon, aku juga tidak mau, dunia entertainment yang kutahu itu jahat"

"Tapi kan nanti uangnya banyak, jika kak Baylee dan Abang Dixon mau, aku tidak apa-apa, disini aku bisa dibantu yang lain. Pendapatan di toko ini kecil kak"

"Kau mengusir kami Biu?"

"Ehh tidak-tidak, bukan itu maksudku bang Dixon" panik Biu.

"Sudahlah Biu, apapun yang terjadi aku dan Dixon sepakat untuk tetap bersamamu"

"Emhmm baiklah, terimakasih ya kak Baylee dan Abang Dixon hihi, sayang kalian banyak-banyak. Abang Tian, Abang Grim, Abang Morgan, Abang Vian dan kak Leandra sayang kalian banyak-banyak juga"

"Kami juga menyayangi anda tuan" ujar Grim.

"Ishhh gak seru ah, masih panggil tuan!" cemberut Biu.

"Ya gimana juga anda tuan kami... Kami kan bawahannya tuan Levin" ujar Tian.

Biu hanya menatap sengit Tian.

"Oh iya, wahh kau sudah punya tato, boleh aku melihatnya?" ujar kak Baylee. Biupun kemudian menunjukkan tato tato miliknya"

"Ihh cantik sekalii, apakah ada arti khusus tentang tatomu?"

"Tidak ada kak Baylee.. aku memilihnya asal saja"

"Ini sakura, kalau yang di kakimu itu burung apa Biu?"

"Itu burung Phoenix kak bay"

Mendengar itu Tian, Grim, Vian, Morgan dan Leandra tertegun dan mereka langsung saling menatap satu sama lain.

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang