12

194 23 2
                                    

Tepat sudah tujuh hari Biu tertidur dan malam ke 8 ia pun ahirnya sadar. Biu cukup kaget ketika ia terbangun di kamar miliknya nya.

"Lah dikamar? Kok dikamar ini? Ishh pasti Abang Levin yang bawa aku. Aku tidur berapa hari ya, sampai Abang Levin bawa aku ke rumah" gumam Biuniel. Ia bangkit dari tidurnya dan melihat ke samping, ia menemukan Xander sedang tidur disampingnya.

"Adudu anak tampannya aku, kangen banget, cup cup cup" Biu memeluk dan menciumi wajah Xander, Xander hanya menggeliat dan kemudian tidur kembali.

Disamping tempat tidur Biu sudah ada segelas kopi hitam, memang setiap hari pelayan selalu menyediakan kopi hitam atas suruhan bunda Biu, jaga-jaga jika suatu waktu Biu tiba-tiba bangun, ia dapat langsung meminumnya.

Setelah meminumnya Biu mengambil satu buku dari rak dan kemudian membacanya.

-----

Pagi menjelang dan semua orang bahagia melihat Biu telah sadar dari tidurnya. Abang Levin dan Apolius menjelaskan situasi yang terjadi. Biu pun menerima penjelasan itu ya meski ia agak kecewa penyamarannya harus terbongkar namun apa boleh buat.

Selama seharian Apolius, Baylee, Dixon dan daddy Apolius diajak berkeliling kota Usrach. Mereka begitu terkesima akan tatanan kota ini. Pemandangan yang indah ada di setiap sudut kota ini.

Sampai pada malam harinya Biu dan yang lain meminta izin untuk keesokan harinya kembali ke Laquil. Mereka beralasan bahwa toko bunga sudah tutup terlalu lama, mereka takut jika pelanggan pada kabur.

Dengan berat hati keluarga Biu pun mengizinkan mereka kembali ke Laquil.

"Bubu ja-ngan lama-lama kerjanya, Xan-der kangen tau" ujar Xander merajuk.

"Iyaa sayangnya bubu, bubu kan kerja buat jajannya Xander"

"No no bubu bohong, uang bubu tan cuma sedikit, buat jajan Xan-der tidak cutup, bih nyak uang papa sama uang opa"

Seketika semuanya tertawa mendengar ucapan Xander.

"Ishh anak ini, cup, cup, siapa yang ngajarin ngomong gitu?" Biu menciumi wajah Xander dengan gemas.

"Heheh.. geli bubu"

"Abangg anakmu bang.."adu Biu pada abangnya. Abangnya yang melihat itu hanya tersenyum kemudian memeluk adiknya dengan sayang. "Kalau ada yang mengganggu bilang Abang" ujar Levin dalam pelukannya kemudian ia mencium pipi adiknya.

"Yasudah kalau begitu kami pergi dulu yaa, bye-bye" pamit Biu setelah memeluk kedua orangtuanya.

"Ya Hati-hati sayang, Baylee, Dixon, Apolius dan bang Simon titip Biu yaa, kalau nakal cubit saja"

Mendengar itu Biu hanya bisa memayunkan bibirnya.

"Ya aku akan menjaga mereka, Leyna, Hamilton, Levin dan Xander kami pergi dulu"

Dan ahirnya merekapun pergi, mereka menggunakan pesawat milik keluarga Biu. Apolius dan ayahnya langsung terbang menuju ke Nexus sedangkan Baylee, Dixon dan Biu langsung terbang menuju ke Laquil. Mereka memutuskan untuk berpisah karna ada banyak pekerjaan yang menunggu mereka.

----------

Setelah perjalanan dari Usrach mereka menjalani aktifitas seperti biasanya, Apolius dan ayahnya sibuk mengurusi kantor. Baylee, Dixon dan Biu sibuk mengurusi toko bunga mereka.

Hari ini ada Baylee dan Dixon harus mengirim banyak pesanan ke kota Ilonia. Perjalanan menuju kota itu memakan waktu sekitar 4 jam, karna khawatir Biu, pun ahirnya menyuruh mereka bermalam saja di kota itu.

"Tidak apa kau menjaga toko sendirian?"

"Tidak apa kak Baylee, toh aku juga sudah pernah menjaga toko sendirian. Perjalanan kalian pasti melelahkan sudahlah menginap saja, aku tak apa"

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang