Detik dimana tubuh Teressa tersungkur, tiba-tiba ada banyak orang masuk dengan pakaian serba hitam dan tertutup masuk ke dalam gedung. Mereka dengan cepat membawa tubuh Adelia dan Teressa pergi.
DOR
"ARRGGHHH!!!"
"ABANG!!!" teriak Biu, begitu Jeffrey menembak bahu Wicha.
Jeffrey menghiraukan teriakan adiknya, ia menatap tajam Wicha yang terduduk sambil memegang bahu kanannya "Itu peluru titipan Levin"
Jeffrey kemudian mengalihkan tatapannya pada Obelia "Nyonya Obelia, meski anda telah cukup lama bersama kami, siapapun yang membiarkan Phoenix terluka akan mendapat balasannya. Anda tahu bagaimana Phoenix bekerja!"
DOR
"Itu peluru dari ku sebagai tanda perkenalan"
DOR
"Itu peluru titipan Phoenix"
Ketiga peluru yang ditembakkan Jeffrey bersarang di kedua bahu serta kaki kiri Wicha. Keluarga Wicha segera menghampiri dan mencoba menolong Wicha.
Jeffrey sendiri segera membopong tubuh Biu, Biupun juga reflek langsung mengalungkan tangannya ke leher Jeffrey "Menurutlah adik kecil, atau Levin akan bertindak lebih jauh!" tatap tajam Jeffrey pada Biu yang berada di gendongannya
"TUNGGU!! TO-TOLONG JANGAN BAWA BI-BIUNIEL" Teriak Wicha dengan sisa tenaga yang ia punya. Sungguh daripada peluru yang di tembakkan pada tubuhnya, ia lebih sakit melihat Biuniel dibawa pergi oleh orang lain.
Jeffrey tidak menghiraukan teriakan Wicha, ia langsung saja bergegas membawa Biu pergi.
"AKU AKAN KEMBALI!" teriak Biu dalam gendongan Jeffrey sebelum ia keluar dari gedung itu.
Setelah mendengar hal itu, beberapa detik kemudian Wicha menutup matanya.
"Sayang, anakku bertahanlah Biuniel akan segera kembali, cintamu akan kembali, ibu mohon bertahanlah" bisik Obelia terisak, kini sudah duduk di sebelah anaknya.
Tanpa banyak bicara, Tiernan langsung membopong tubuh anaknya. Ia membawa Wicha ke mobil dan segera anak buahnya membawa mereka berdua ke rumah sakit.
Sementara Apolius, Dixon dan Baylee masih berada di gedung, mereka dengan sabar menunggu Elyana dan Obelia tenang.
"Nakk maafkan ibu, ini semua salah ibu" terisak Obelia dalam pelukan Elyana.
"Tidak ibu, ini bukan salah ibu, ini takdir yang memang harus terjadi. Tenanglah ibu, kita harus menyusul ayah ke rumah sakit"
Obelia hanya menganggukkan kepalanya, dan dengan sigap Apolius dan Dixon membantu Obelia untuk duduk kembali di kursi rodanya.Setelahnya mereka bergegas pergi ke rumah sakit.
----------
Setibanya di rumah sakit, mereka segera menemui Tiernan untuk menanyakan keadaan Wicha.
"Wicha sedang dioperasi untuk mengeluarkan peluru-peluru yang ada di tubuhnya. Ia akan baik-baik saja, tak usah khawatir" ujarnya menatap sendu istri dan anaknya.
"Ayah, ibu sebenarnya apa yang terjadi?! Sungguh aku sangat bingung. Siapa yang menembak Wicha, dan juga mengapa dia terlihat mengenal ibu? Phoenix? Siapa mereka?"
"Ibu akan menjelaskan semuanya pada kalian" ujar sendu Obelia menatap anak perempuannya.
"Mari ke ruangan lain, agar pembicaraannya lebih nyaman"
Tanpa menjawab, mereka semua ahirnya mengikuti Tiernan menuju ke salah satu ruangan yang ada di rumah sakit itu. Jangan tanya mengapa mereka bisa mendapatkan ruangan khusus di rumah sakit itu, rumah sakit itu milih Somers.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schlafen
FantasyBiuniel Rylee Driffin menghabiskan hidupnya dengan sebuah penyakit langka, bertemu dengan Wicha Ximon Somers aktor dan penyanyi terkenal. Jangan ada yang copas, gue sumpah in yang copas merasakan dan mengalami "Ipar adalah Maut" dalam kehidupannya. ...