29

173 16 2
                                    

Setelah melewati situasi yang menegangkan dan haru ahirnya mereka semua kembali bekerja untuk membersihkan toko bunga. Dixon menarik Baylee ke kamar untuk berbicara dan memberi pengertian tentang keputusan Dixon tadi.

Apolius memutuskan untuk menata dan membersihkan beberapa tempat bunga. Sengaja ia melakukan itu agar Biu dan Wicha memiliki waktu bersama. Biupun ahirnya mengajak Wicha untuk menanam bibit tanaman di taman belakang.

"Gali dulu, kemudian taruh bibitnya setelahnya kubur bibit nya. Ketika mengubur bibitnya tanahnya jangan kau tekan sampai padat nanti akarnya tidak bisa bernafas" ujar Biuniel mengarahkan Wicha. Wicha patuh atas arahan Biu, ia juga segera melakukan apa yang di arahkan oleh Biu.

Biu menatap Wicha heran.

"Tumben sekali kau tak banyak bicara!"

Mendengar itu Wicha langsung saja menatap Biu. "Maaf, sekali lagi maafkan aku Biuniel. Aku belum sempat meminta maaf atas kejadian itu. Maaf selama berada di dekatku kau selalu terluka"

"Aku hanya mengatakan tumben tak banyak bicara, bukan aku ingin kau minta maaf. Setiap kali bertemu kau selalu meminta maaf padaku. Sudah berulangkali ku katakan itu bukan salahmu, kau jangan minta maaf terus"

"Aku, Biuniel.."

"Hah?!" cengo Biu mendengar jawaban Wicha.

"Bisakah kita menggunakan kata aku-kamu?"

Biu memicingkan matanya "ka-u ehmm ba-baiklah ka-u ehmm kamu aneh sekali!" canggung Biu.

Wicha tersenyum "terima kasih Biuniel.. kamu memaafkan ku kan?! dan bagaimana apakah kau sudah membuka hatimu untukku"

"Kamu mulai cerewet Wicha! Aku harus melihat usahamu dulu!"

"Aku cerewet kamu protes, aku diam kamu juga protes"

Biu gemas sendiri melihat perilaku Wicha, ia ahirnya menorehkan tanah ke arah Wicha dengan telunjuknya "Rasakan! Tuan cerewet"

Wicha tak terima hingga ia pun ahirnya membalas perilaku Biu. Mereka tak ada yang mau mengalah, hingga ahirnya kini wajah mereka berdua penuh dengan tanah.

"Astaga!!! Dua bocah ini malah bermain tanah!!"

Wicha dan Biu yang mendengar teriakan itu langsung menoleh ke arah suara teriakan.

"Heheh kak Apolii" balas Biu cengar-cengir.

"Kau juga Wicha! Kekanak-kanakan sekali!! Sudahlah kalian bebersih sana! Aku yang akan melanjutkan menanam bibitnya, tinggal sedikit juga kan yang belum di tanam"

Tanpa menjawab kedua orang itu langsung pergi untuk membersihkan wajah dan tangan mereka.

"Maaf kak Apoli, sebagai gantinya aku akan memasak makanan yang lezat untuk kita makan siang!!" seru Biu sebelum meninggalkan Apoli.

Tanpa mereka sadari dari arah kejauhan ada dua orang yang dari tadi memperhatikan mereka.

"Dia tersenyum dengan sangat manis, kita harus mempertahankan itu.."

"Kau benar Dixon, tugas kita hanya menjaganya, perihal tentang kebahagian itu pilihannya"

----------

Selesai bebersih Biu mengajak Wicha untuk ke dapur. Biu akan mempersiapkan makan siang mereka selagi kakak dan abangnya masih bekerja.

Menu makan siang hari ini ada Steak dan Spicy Tuna Sandwich.

"Kamu bisa memotong sayurannya? Aku akan memanggang dagingnya dan membuat sandwich nya"

"Kamu saja yang potong sayurnya, aku akan memanggang daging dan membuat sandwich nya"

"Kamu bisa?"

"Kamu meremehkan ku?"

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang