Malam ini merupakan acara dimana ulang tahun ayah Wicha, Tiernan Somers digelar. Acara di adakan di salah satu gedung milik Somers grup.
Dixon, Baylee, Apolius, Elyana, Wicha dan Biu datang bersama-sama. Wicha anda Biu memakai setelan yang telah dipilih kan dan dibeli oleh Elyana. Mereka berdua nampak sangat serasi.
Ketika mereka datang, ada banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, utamanya mereka memperhatikan Wicha yang terus menggandeng tangan Biu.
Tamu-tamu disana bertanya-tanya siapa yang di bawa oleh si bungsu Somers di acara ulang tahun ayahnya.
"Ah kalian datang juga! Elyana! Wicha! mengapa tidak pulang ke rumah?! Ibu sudah mempersiapkan pakaian kalian. Lihat sekarang pakaian kalian nampak biasa saja. Ini ulang tahun ayah kalian, mengapa penampilan kalian berdua biasa saja?!"
"Ssttt ibu... Kami bisa jelaskan nanti. Ibu tidak perlu membahasnya disini" ujar Elyana mencoba menenangkan ibunya, sungguh suara ibunya membuat beberapa orang saat ini memperhatikan mereka.
"Wicha mengapa kamu membawanya! dan ini juga mengapa mereka berada di sini?! mereka tidak ibu undang!!" tunjuk angkuh Obelia pada Biu, Dixon dan Baylee.
"Saya diundang oleh pacar saya! Juga Kak Baylee dan Abang Dixon di undang oleh Kaka Elyana" jawab Biu, sungguh jika hanya ia yang dihina ia masih terima, tapi jika itu menyangkut kakak dan abangnya Biu tidak akan tinggal diam.
"Pacar?! Siapa pacarmu?hah! Lancang sekali mulutmu berbicara! Wicha lihatlah sikapnya! Ini orang yang kamu pilih?! Tidak setara, dan tidak tahu tata krama!"
"Bisakah ibu berhenti berbicara?! Daripada mengurusi kami lebih baik ibu mengurus ayah yang hari sedang ulang tahun! Lihatlah para tamu memperhatikan ibu"
Mendengar hal itu, ibu Wicha langsung melihat ke sekeliling, dan benar apa yang dikatakan oleh Wicha, tamu-tamu sedang memperhatikannya. "Urusan kita belum selesai anak-anak!!" sinis Obelia kemudian berlalu.
"Biuniel, Baylee dan Dixon maafkan ibu kami ya!" sendu Elyana.
"Tidak apa kak Elyana, kakak tidak perlu meminta maaf" jawab Baylee sambil menggenggam tangan Elyana.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, namun Tiernan sang pemilik acara tidak kunjung muncul.
Obelia bahkan menerima banyak pertanyaan dari para tamu tentang keberadaan suaminya. Obelia bahkan sudah memaki-maki para pelayan dan penjaga agar segera menemukan suaminya.
Beberapa menit kemudian tiba-tiba lampu di gedung itu mati, para tamu langsung berteriak histeris, hingga tak lama kemudian terdengar suara rekaman percakapan.
Para tamu langsung terdiam untuk mendengarkan rekaman tersebut. Rekaman itu berisikan percakapan antara Teressa dengan William dilanjutkan dengan percakapan antara William dan Obelia palsu perihal rencana pembunuhan keluarga Somers.
Di dalam kegelapan Adelia dan Teressa menggeram marah. Mereka merasa tertipu dengan William dan mereka juga terkejut satu sama lain. Teressa tak pernah menyangka bahwa Adelia lah yang membunuh ibunya dan ia sangat terkejut ayahnya ternyata selama ini telah berselingkuh dengan Adelia. Sungguh Teressa merasa menjadi orang bodoh dan merasa sangat dibohongi.
Begitu suara rekaman percakapan itu terhenti, lampu di gedung itu langsung menyala.
"Selamat malam semuanya, maaf menunggu lama, saya harus menjemput istri saya lebih dulu" ujar Tiernan tiba-tiba di samping kue ulangtahun nya.
Tiernan berdiri di samping Obelia asli yang duduk di kursi roda. Lampu menyorot ke arah dua orang itu, seketika itu juga para tamu terkejut dan beberapa orang langsung berbisik-bisik. Kebusukan Teressa, rahasia meninggalnya ibu Teressa, liciknya Adelia juga skandal perselingkuhan Adelia dengan ayah Teressa sangat mengejutkan mereka semua yang berada di gedung itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Schlafen
FantasyBiuniel Rylee Driffin menghabiskan hidupnya dengan sebuah penyakit langka, bertemu dengan Wicha Ximon Somers aktor dan penyanyi terkenal. Jangan ada yang copas, gue sumpah in yang copas merasakan dan mengalami "Ipar adalah Maut" dalam kehidupannya. ...