28

322 36 0
                                    

Keesokan paginya Teressa bangun di sebuah kamar hotel, ia terbangun mengerjapkan matanya dan melihat ke sekeliling kamar. Teressa hanya sendiri di kamar itu, sampai ia kemudian mengingat kembali kejadian pada malam kemarin.

"Sialan!! Bukannya aku tidur dengan Wicha malah aku tidur dengan orang lain!! Apa Wicha tau tentang rencana ku?!" Arghhh aku harus menyusun rencana kembali!" raung Teressa.

Ia kemudian membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

"Bajingan!! Dia keluar di dalam!!" bergegas Teressa menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

----------

Siang ini Wicha memiliki jadwal untuk ke kantor milik Apolius. Wicha di undang untuk peluncuran produk baru dari perusahaan Wicha.

Wicha datang dengan Milery, sesampainya di sana ia segera mendatangi Apolius untuk mengucapkan selamat.

"Selamat atas peluncuran produk barunya tuan Apolius" sapa Wicha pada Apolius.

"Ah iya Terima kasih banyak tuan Wicha sudah menyempatkan waktunya untuk memenuhi undangan dari perusahaan ku. Terima kasih juga tuan Milery sudah hadir" jawab Apolius sekaligus menyapa Milery.

"Tidak masalah tuan Apolius, bagaimana kabar anda?"

"Kabarku cukup baik tuan Wicha, kabar anda sendiri bagaimana? Ku dengar anda sempat tidak muncul di media beberapa waktu"

"Sama seperti anda tuan Apolius, kabar saya baik. Setelah kejadian itu aku memang memutuskan untuk menyendiri sejenak. Tuan boleh aku bertanya?"

"Apakah ini tentang Biuniel? Silahkan"

"Ya tentang Biuniel, sekarang dia berada dimana? Apakah dia tinggal di kediaman anda?"

"Kita bisa bicara sebagai teman jika itu menyangkut Biuniel. Dia kembali ke Laquil setelah menginap di tempatku, supirku yang mengantarkannya. Kau tidak bertukar nomer telefon dengan Biuniel?"

"Ah itu, aku tidak sempat bertukar nomer telefon dengan nya. Bagaimana keadaan nya? Apakah dia baik-baik saja?"

"Dia baik-baik saja, yaa hanya dia sedikit kesal karna kue buatannya hancur"

"Aku sangat menyesal dengan kejadian itu, lagi dan lagi aku membuatnya terluka"

"Kau benar-benar tertarik dengan Biuniel?!"

"Ya Apolius! Aku sangat tertarik dan kini aku jatuh cinta dengannya. Apakah kau juga tertarik dengannya Apolius?"

"Tertarik untuk menjadikannya pasangan, tidak, tapi tertarik untuk menjadikannya adik, iya. Sungguh Biuniel sangat manis, tiap kali aku bertemu dengannya aku sangat ingin menggigit pipinya. Apalagi sekarang ia memiliki tato di tubuhnya, itu membuatnya terlihat semakin manis, ah aku jadi merindukannya"

Wicha yang mendengar itu cukup cemburu, namun ia memaklumi, siapa juga yang tidak terpesona oleh sikap dan wajah Biuniel yang sangat manis.

"Ya Biuniel benar-benar sangat manis. Kapan kau akan menemuinya kembali?"

"Mungkin ahir minggu ini, aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan ku. Kau akan menemuinya?"

"Ya dua hari lagi aku berniat untuk menemuinya"

"Wicha sedikit saran dariku, dekati lah Biuniel sewajarnya. Ku pikir dia akan lebih menyukai jika kau mendekati dengan cara yang lebih normal dibanding dengan cara memaksa atau menculik nya"

"Ya.... dari awal memang caraku mendekatinya salah. Jujur saja aku baru pertama kali mendekati seseorang"

"Benarkah?! Woahh cukup mengejutkan jika mengingat kau adalah salah satu penyanyi dan aktor terkenal"

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang