30

128 19 6
                                    

Cukup lama Biu berada di posisi menduduki dan menaik turunkan pantatnya di perut bagian bawah Wicha. Wicha sendiri hanya bisa terpejam dan sesekali mendesah atas perilaku Biu.

Hingga ahirnya Biu memutuskan untuk menyingkir dari tubuh Wicha.

"Sudahlah, tcih rupanya kau sangat menikmati nya ya! aku harus ke kamar untuk mengganti pakaianku. Kau juga harus ke kamar mandi untuk menuntaskannya bukan?"

Mendengar itu, Wicha langsung membuka matanya, ia langsung bangun dari posisinya "tidak bisakah kau saja yang menuntaskannya? Goyangannya enak sekali Biu, meski kejantananku sesak karna masih menggunakan celana" cemberut Wicha.

"Goyangan! Goyangan! kau pikir aku penyanyi dangdut! Sudah sana! Pergi ke kamar mandi!"

"Kau tidak ingin melihat punyaku?!" tawar Wicha.

Biu melirik sinis pada Wicha "Wicha!!!! Kau iniii! Sudah lah aku pergi dulu ke kamar!!"

Sebelum Biu benar-benar pergi meninggalkan Wicha, ia lebih dulu menarik tangan Biu, mengecup bibir Biu cepat "satu jam lagi turunlah! Aku menunggumu di kamar ini. Kau sudah membuka hatimu untukku, aku ingin kita lebih dekat dan mengenal satu sama lain"

Biu cukup kaget dengan pergerakan Wicha, dan belum sempat ia membalas, Wicha sudah lebih dulu keluar, pergi ke kamar mandi.

"Tcih dasar menyebalkan" gerutu Biu, namun setelahnya ia tersenyum. Biu ahirnya pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

----------

Satu jam sudah berlalu dan meski awalnya Biu menggerutu, ia ahirnya memutuskan untuk pergi ke kamar yang ditempati Wicha.

Biu tiba di kamar yang di tempati Wicha, ia akan mengetuk pintu di depannya, namun lebih dulu pintu itu sudah terbuka.

"Masuklah.."

Tanpa menjawab, Biu ahirnya masuk ke kamar itu. "Aku duduk dimana?"

"Apakah kamu melihat kursi di sini?" jelas bahwa kamu harus duduk di ranjang"

"Apakah tidak apa jika kita seranjang?!"

"Apakah kamu melupakan kejadian satu jam yang lalu Biuniel?!"

"Ishh baiklah-baiklah..."

Biu ahirnya duduk di ranjang, Wicha pun mengikuti Biu duduk di ranjang. Posisi mereka saat ini adalah saling bersebelahan di bersandar di sandaran belakang ranjang.

"Mau ngobrol apa kita?!"

"Boleh aku bertanya sesuatu?!"

"Tanya saja, tujuan kita kan di sini untuk mengobrol"

"Ehmm tentang tadi, mengapa kamu laki-laki tidak memiliki kejantanan seperti ku?! Ah apakah itu pertanyaan sensitif untukmu?! Jika iya, kamu tidak perlu menjawabnya?!"

"Apakah kamu sangat ingin tahu?!"

"Sejujurnya iya, aku sangat ingin tahu, karna aku baru menemukan dan mendengar kasus seperti ini"

Biu mengangguk-anggukkan kepalanya "kamu tahu bukan Usrach seringkali di juluki negeri dongeng?"

"Ya aku tahu, kota itu mendapat julukan negeri dongeng karna keindahan dan kemakmuran kotanya"

"Bukan hanya itu, Usrach punya beberapa keajaiban di dalamnya. Di Usrach ada beberapa anggota keluarga yang diberi anugerah oleh Dewa. Apa kau pernah mendengar Boypussy Wicha?"

Wicha mencoba mengingat "ku pikir aku pernah mendengarnya, bukannya itu hanya legenda, dimana seorang laki-laki bisa memiliki vagina?"

"Itu bukan sekedar legenda Wicha. Anugrah dari Dewa yang diberikan pada Usrach adalah salah satu dari anggota keluarga yang terpilih oleh dewa akan memiliki anak yang memiliki ciri fisik seperti laki-laki namun ia memiliki alat reproduksi wanita. Kita di Usrach menyebutkannya dengan Boypussy. Laki-laki yang terlahir memiliki vagina"

SchlafenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang