Haloo assalamualaikum semuaaa maaf yaa, kangen banget, maaf baru up lagi. Semoga Mimin di perlancar lagi untuk melanjutkan cerita ini
Jangan lupa komen and vote
Terimakasih selalu menunggu sehat selalu manusia-manusia hebat
Typo tandai
HAPPY READING
Kisah kita indah, tuan.
•••••••
"Kay."
Kay yang sedang bermain pun menoleh kearah sumber suara. Ternyata Ratih, bocah itu tersenyum lalu beranjak dan memeluk Ratih. "Kay rindu." Ucap anak itu. Sudah satu Minggu Ratih pergi ke kampung halamannya. Sendiri, tanpa ada Leonard mendampingi nya disana, karena katanya pria itu banyak kerjaan yang bisa tinggalkan.
"Bibi juga."
Rati melepaskan pelukannya, dia mencium kening Kay. "Kay sendiri?" Tanya Ratih karena tidak melihat siapapun disini. Kecuali maid dan bodyguard yang memang bekerja dengan kerjaan nya masing-masing.
Kay mengangguk, dengan bibir mengerucut. "Kay sudah makan?"
"Belum."
Ratih menghela nafasnya. "Ya sudah, kita makan dulu. Bibi bawakan kue buatan oma dari desa."
Mata Kay berbinar, "wahhh."
Ratih yang melihatnya hanya terkekeh, gadis itu beranjak dari duduknya. Dan berjalan ke meja makan, ternyata maid sudah menyiapkan makan siang hari ini padahal Ratih ingin memasak sayur-sayuran segar yang ia bawa dari desa.
"Nyonya." Ucap mereka menunduk.
"Angkat kepala kalian jika sedang bersamaku. Aku bukan bangsawan yang harus kalian hormati."
"Baik nyonya." Ucap mereka.
"Oh, ini, aku minta tolong ya. Bereskan untuk bahan masak nanti sore."
"Baik nyonya," ucap salah satu pelayan mengambil keranjang berisi sayur-sayuran segar.
Ratih hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia kembali fokus pada Kay yang sudah datang menantinya untuk makan siang bersama.
"Kay mau makan apa?"
"Ayam balado." Ucap Kay, Ratih pun mengambil ayam balado untuk Kay.
••••••••
Sore hari, seperti biasa Leonard akan datang di mansion sekitar jam setengah lima sore. Pria itu turun dari mobil dan langsung menaiki tangga menuju pintu utama. Leonard tersenyum saat melihat Ratih yang menyambutnya bersama Kay. Mungkin orang akan melihat ada ke harmonisan dalam keluarga itu, tapi nyatanya ada secercah luka dalam hati.
Seperti hal-hal kemarin, Ratih akan mengambil tas kerja Leonard dan mengambil jas pria itu. Membawanya ke kamar lalu menyiapkan baju dan air hangat untuk Leonard.
Setelah selesai, Ratih keluar dari kamar Leonard. Sedangkan Leonard yang melihatnya hanya tersenyum tipis. Sebenarnya Leonard menyesal karena telah berbuat kasar pada Ratih di awal-awal mereka menikah. Sudah lima bulan pernikahan mereka entah kenapa ada dorongan dari hatinya untuk mempertahankan. Tapi ada rasa gelisah juga jika Ratih tau kebenaran dari semuanya. Jujur, ia tidak ingin kehilangan perempuan tangguh dan penyabar itu, tapi dia tidak yakin jika mereka akan tetap bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serayu | Berlanjut
SpiritualSegudang luka yang di alami seorang gadis berusia 18 tahun. Saat nenek dan kakek yang mengurus nya sejak lima tahun lalu ketika orang tuanya pergi untuk selamanya, membicarakan keinginannya untuk menjodohkan ia dengan cucu sang nenek, di sanalah pen...