21. Pekerjaan baru Jo

133 14 3
                                    

Berhari-hari Jo dan Aliyah lewati. Kesehatan Aliyah sudah pulih, bahkan dia sudah tidak merasakan sakit pada perutnya lagi, ini semua berkat Jo. Karena laki-laki itu merawatnya dengan baik.

Aliyah mengerti jika Jo sudah bekerja, bahkan Jo berkata jika dirinya kerja Part time seperti biasa, tapi Aliyah sangat heran karena baru ke tiga harinya Jo bekerja laki-laki itu sudah banyak membelikan Aliyah makanan enak bahkan beberapa susu hamil.

"Jo?"

Jo yang sedang bekerja membenarkan barang elektroniknya menoleh kearah Aliyah yang menghampirinya.

"Ada apa?"

"Ini punya lo?" Tanya Aliyah memberikan rokok elektrik kepada Jo karena dia menemukan itu didalam saku celana laki-laki itu.

"Iya, punya gue, gue pinjem Arya." Jawab Jo mengambil rokok itu dari tangan Aliyah.

"Kenapa?" Tanya Jo penasaran.

"Gapapa, tadi gue mau cuci baju, gak sengaja nemuin itu." Ungkap Aliyah.

"Cuci baju?" Jo mengernyit dianggukan oleh Aliyah.

"Siapa yang nyuruh lo buat nyuci? Gue kan udah kasih keranjang buat tempat baju kotor, nanti biar gue bawa ke laundry." Ucap Jo.

"Jo, kalo kita laundry terus yang ada kita makin miskin, selagi gue mau nyuci, Yaudah gue aja yang nyuci." Ucap Aliyah membuat Jo menghela nafasnya.

"Al–"

"Lo kerja apaan sih? Belagu banget sekarang? Padahal dulu lo sayang banget duit lo, gak kaya sekarang apa-apa lo beli." Tegur Aliyah membuat Jo beranjak bangkit.

"Gue selalu salah dimata lo Al, gue udah turutin apa yang lo mau, kehidupan mewah lo gue turutin, tapi kok lo tetap memandang rendah gue?" Ucap Jo sedikit emosi.

"Bukan begitu, tapi gue heran sama lo. Lo baru bekerja empat hari ditempat kerja baru lo, tapi lo udah bisa beli apapun barang-barang mahal." Heran Aliyah.

"Semua ini gue lakukan untuk lo Aliyah!" Tegas Jo.

"Kerja apa?" Tanya Aliyah dan Jo mendadak bungkam.

"JAWAB GUE JO!" Tegas Aliyah membuat Jo mendengus kesal.

"Lo gak perlu tahu gue kerja apa, yang paling penting gue bisa turutin semua keingin lo, lo minta apa sekarang? Ke salon? Beli baju di mall, atau lo mau pergi ke Cafe, ayo gue turutin."

Plakk!

Dengan kasar Aliyah menampar pipi Jo hingga laki-laki itu memalingkan wajahnya menahan rasa panas dipipinya.

"Asalkan lo tahu, semewah-mewahnya kehidupan gue, gue bukan cewek murahan yang bisa lo tawar pake uang lo. Ngerti!" Tegas Aliyah mendorong kasar pundak Jo.

"Gue gak butuh itu semua! Gue gak butuh uang haram lo!" Gerutu Aliyah seraya mengangkat keranjang bajunya ke kamar mandi, ingin segera ia cuci.

Jo tidak ingin semakin menarik emosinya, dia menarik jaket dan kunci motornya, lalu bergegas pergi meninggalkan kontrakan. Aliyah melihat kepergian suaminya itu, tanpa sadar air mata Aliyah menetes begitu saja.

"Lo udah mulai jadi cowok brengsek ternyata Jo."

*****

"Hey ganteng?" Sapa Adrian saat melihat Jo duduk di bartender seraya merokok santai. Bahkan tangan Adrian sudah bergelayut di bahu Jo santai.

"Ada masalah apa hari ini? Kenapa kelihatan murung banget?" Tegur Adrian.

"Gak ada." Jawab Jo singkat.

"Seharusnya kamu senang dong, kamu itu laki-laki ganteng yang benar-benar memikat para wanita miliarder Jo. Kamu mendapat banyak Job akhir-akhir ini." Tutur Adrian dan Jo hanya menghembuskan nafasnya gusar.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang