40. Pernyataan yang sebenarnya

155 14 3
                                    

"Reksa memang bekerja untuk daddy Jo, dia ingin membalas kebaikan daddy, bahkan harta warisan akan jatuh ketangan Reksa kalo Reksa benar-benar memenangkan tender perusahaan itu." Ungkap Kyara.

"Dan beban? Maksud lo beban gimana Jo? Bahkan Reksa melakukan itu dengan semangat sekali sampai gue benci sama dia karena mengambil posisi gue sebagai anak daddy." Imbuh Kyara masih membuat Jo terdiam.

"Jadi lo mengkhawatirkan Reksa karena lo pikir Reksa tersiksa hidup sama bokap gue?" Tanya Kyara dan Jo hanya menganggukan kepalanya pelan.

Kyara mendesis pelan. "Gak Jo, gue yang menjadi saksi dirumah. Bokap gue sama sekali tidak menyiksa Reksa. Termalah Reksa mendapatkan kehidupan yang nyaman."

Jo menghela nafasnya panjang. "Syukur kalo gitu."

"Kenapa lo bisa berfikiran seperti itu Jo?"

Jo menggelengkan kepalanya, tidak mungkin dirinya berkata jika semua itu karena kecerugiaan Aliyah, mungkin Kyara akan marah kepada Aliyah karena telah menjelekkan ayahnya.

"Aneh banget sih." Desis Kyara.

****

Plakk!

Kyara memberhentikan langkahnya saat melihat Reksa ditampar cukup keras oleh Pak Maldrich didepan matanya.

"Kenapa semakin hari semakin buruk Reksa!" Tegas Pak Maldrich menarik dagu Reksa kasar.

"Reksa udah berusaha dad, tapi Reksa gak bisa, Reksa gak mengerti tentang perusahaan, tolong bantu Reksa." Ucap Reksa dengan memohon dihadapan Pak Maldrich.

"Bantu? Selama ini saya sudah membantu kamu banyak ya. Terus kenapa kamu membalasnya seperti ini, kenapa Reksa!"

Kyara berlari dan menahan tangan pak Maldrich yang hendak memukul Reksa kembali. "Daddy."

"Kamu lagi, ngapain ikut campur? Lebih baik masuk kamar." Suruh Pak Maldrich kepada Kyara.

"Jangan pukul Reksa dad." Ucap Kyara lirih mencoba membela Reksa meskipun dirinya juga takut.

Reksa melirik Kyara sejenak lalu kemudian dia kembali menundukkan kepalanya.

"Gak usah ikut campur! Pergi sana!" Usir Pak Maldrich mendorong sedikit tubuh Kyara.

Kyara melihat Reksa yang wajahnya sedikit memerah akibat pukulan pak Maldrich. Perkataan Jo benar, Reksa telah disiksa oleh pak Maldrich, dan Kyara sangat merasa bersalah karena tidak berkata jujur kepada Jo. Kyara cuma tidak ingin Jo melakukan kekerasan kepada ayahnya itu.

"Masuk ke kamar Kyara!" Tegas Pak Maldrich dan Kyara bergegas pergi dari sana tanpa menolong Reksa kembali.

Pak Maldrich kembali memukul Reksa tanpa ampun membuat Kyara yang mendengarnya langsung berlari masuk kedalam kamar dan menutup pintu kamar rapat-rapat.

"Gue gak ngerti lagi, gue udah bohongin Jo." Gumam Kyara dengan nafas tersengal-sengal duduk dibalik pintu.

"Apa gue bilang Jo aja kalo dugaan dia benar? Reksa ditekan sama Daddy? Tapi gue gak mau Jo apa-apain Daddy." Gumam Kyara merasa frustasi dengan keadaan.

"KELUAR DARI RUMAH! JANGAN PERNAH KEMBALI KALO KAMU BELUM BISA MEMENANGKAN TENDER BESAR INI!" Teriak Pak Maldrich.

Kyara mendengar teriakan dari ayahnya itu, dirinya merasa kasihan dengan Reksa. Tapi Kyara tidak bisa berbuat apapun.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang