Keesokan paginya, Aliyah terbangun dan dia tidak melihat Jo diruangannya. Kemana laki-laki itu?
"Kebelet pipis, lagi." Gumam Aliyah. Sebenarnya Aliyah sudah tidak merasakan nyeri perut lagi dari semalam, tapi dirinya sedikit kesusahan akan ke toilet dengan membawa infusnya.
"Jo?" Panggil Aliyah berharap Jo ada didepan ruangan.
"Kemana sih tuh cowok." Desis Aliyah.
Hingga dimana Aliyah memilih beranjak bangkit sendiri, dia membawa infusnya untuk ke toilet tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara Jo dari depan ruangan. Aliyah mengintip sejenak.
"Ar, gue janji akan balikin ke lo minggu depan. Tolong transfer hari ini ya, lima juta. Gue gak bohong."
"Beneran gak Jo? Soalnya minggu depan gue harus bayar setoran motor sama kontrakan."
"Iya Ar gue janji, gue akan mengembalikan uang lo."
Setelah berbincang dengan Arya di telfon, Jo menghembuskan nafasnya berat, duduk dikursi besi disana. Aliyah yang mendengar itupun sedikit merasa kasihan kepada laki-laki itu, mungkin Jo meminjam uang kepada temannya karena untuk biaya rumah sakit Aliyah.
Grekk!
"Aliyah?"
Jo terkejut saat membuka pintu ruangan itu, ternyata Aliyah sudah berdiri disana dengan terdiam.
"Jo, gue udah sembuh, gue mau pulang."
Jo mengernyit. "Tapi lo–"
"Gue bisa istirahat dirumah kok." Ucap Aliyah menyela ucapan Jo.
"Kita pulang ya Jo, gue udah gak betah dirumah sakit." Ajak Aliyah lagi.
"Beneran kondisi lo udah mendingan? Dede bayinya masih sakit gak?" Tegur Jo mengusap perut Aliyah. Aliyah menggeleng.
"Udah gak Jo."
"Yaudah nanti gue bilang dulu sama dokternya ya, lo kembali duduk aja, jangan jalan-jalan." Tutur Jo menuntun Aliyah kembali ke brankar.
Hingga dimana Jo beneran berkata kepada dokter untuk mengizinkan Aliyah pulang karena perempuan itu terus merengek pulang kepada Jo. Untung saja kondisi Aliyah sudah pulih jadinya dokter tersebut mengizinkannya pulang.
Tak ingin berlama-lama dirinya sudah sampai di kontrakan dan Jo menuntun Aliyah masuk kedalam.
"Pokoknya lo mulai sekarang gak boleh kemana-mana, kalo gue lihat lo pergi, gue akan kasih hukuman buat lo." Ancam Jo.
"Udah kaya tahanan gue."
"Setidaknya lo izin kalo mau pergi." Jawab Jo membuat Aliyah menghela nafasnya kasar.
"Iya-iya."
"Yaudah lo istirahat, gue mau kerja dulu." Tutur Jo membuat Aliyah mengernyit.
"Lo udah dapat kerjaan baru Jo?" Tanya Aliyah dianggukan Jo.
"Serius? Secepat itu kah?" Ucap Aliyah masih tidak percaya.
"Yang penting gue bisa menuhi keinginan lo." Ucap Jo dan Aliyah hanya manggut-manggut bahkan pada saat dirumah sakit dirinya mendengar jika Jo berhutang kepada temannya.
"Yaudah gue pergi, ingat apa kata gue, kalo sampe gue lihat lo pergi, gue bakal hukum lo."
*****
"Kenapa lo gak jadi pinjam uang gue?" Tanya Arya saat Jo duduk dihadapannya dengan merokok santai.
Ya, Jo berbohong kepada Aliyah, jika dirinya akan bekerja dan pada nyatanya dia hanya duduk di club bersama dengan Arya dengan memikirkan semua masalah hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOURNEY OF JO [END]
De TodoMuhammad Jordie atau kerap dipanggil Jo, adalah seorang laki-laki sekaligus seorang kakak yang memiliki jiwa yang tangguh dan berani. Bagaimana tidak? Disaat yang lain bersekolah untuk mencapai cita-citanya, Jo lebih memilih bekerja untuk menghidupi...