"Sekarang ikut gue pulang."
Tangan Kyara ditarik paksa oleh Reksa keluar unit menghiraukan Jo yang masih memandangnya.
"Lepasin! Gue gak mau pulang!" Kyara terus meronta saat tangannya ditarik oleh laki-laki itu.
"Reksa?" Panggil Jo berlari menghalangi jalan Reksa.
"Siapa anda? Saya tidak kenal dengan anda." Ucap Reksa begitu menohok membuat Jo terdiam.
"Minggir." Reksa menyingkirkan tubuh Jo dan bergegas pergi.
"Jordie! Tunggu gue, kita belum selesai!" Teriak Kyara saat dirinya sudah menjauh dari Jo dan ditarik Reksa pergi.
Jo masih terdiam sangat tidak percaya Reksa muncul dihadapannya itu. Apalagi Reksa terlihat sangat berbeda, wajahnya sangat bersih bahkan penampilannya cukup rapih daripada dirinya yang dulu saat masih anak SMA. Jo berfikir jika Reksa sudah cukup bahagia dan berhasil melawan dunia yang kejam itu.
Drrtt...Drrtt..
Suara ponsel yang berdering membuat Jo tersadar dari lamunannya. Dia mengambil ponselnya disaku celananya, ternyata itu telfon dari Aliyah.
"Jo, gue izin keluar ya, gue mau cari ketoprak. Gak lama kok."
Jo melirik jam di ponselnya itu, waktu menunjukkan pukul 23.40 malam dan Aliyah meminta izin untuk pergi.
"Gak." Ucap Jo tiba-tiba.
"Jo tapi gue ngidam, ini keingin si bayi, gak bisa gue tahan."
"Tunggu di kontrakan, gue beliin lo ketoprak." Ucap Jo membuat Aliyah terdiam.
Jo langsung memutuskan sambungan telfon tersebut. Dia mengancingkan kembali kemejanya dan menarik jasnya untuk segera pergi, tapi langkahnya sedikit gontai akibat minuman yang masih sedikit terangsang itu.
Jo membeli ketoprak di pinggir jalan itu, untung saja masih ada yang menjual, jika tidak mungkin Jo akan berkeliling terlebih dahulu. Setelah Jo membeli makanan itu, Jo mampir ke clubbing untuk sekedar berganti pakaian dan menukar kendaraannya itu kepada Arya.
"Mr. Adrian nungguin lo daritadi." Ucap Arya tapi tidak digubris oleh Jo.
"Jo?" Panggil Arya saat Jo memilih pergi begitu saja.
Jo mengendarai motornya dengan cepat menembus angin malam yang terasa dingin itu. Selang beberapa menit, akhirnya dia sampai di kontrakannya. Jo segera masuk kedalam, dia melihat Aliyah yang sudah menunggunya daritadi.
"Ini ketoprak lo, dimakan sekarang keburu dingin." Suruh Jo dan Aliyah menerima pemberian Jo itu.
Aliyah menahan tangan Jo begitu saja, membuat laki-laki itu tercengang. Aliyah melihat jam tangan mewah yang tertempel di pergelangan Jo.
"Lo beli jam tangan baru?" Tanya Aliyah membuat Jo sedikit mendesis dan menarik tangannya.
"Punya temen." Jawab Jo santai lalu melepaskan jam tangan itu. Mengapa dirinya lupa akan hal kecil itu.
"Gak ada teman yang mau meminjamkan jam tangan semahal itu Jo." Ucap Aliyah sangat tidak percaya.
"Lo gak percaya? Mau gue telfonin temen gue, biar lo percaya?" Tanya Jo membuat Aliyah bungkam.
Jo memutarkan bola matanya malas, dia tidak ingin ribut dengan perempuan itu karena pikirannya sudah penuh oleh masalah lain. Jo memilih merebahkan dirinya diatas karpet dengan menghela nafas panjang.
Aliyah menaruh kresek ketoprak itu diatas meja, lalu dirinya berjongkok mendekati Jo, Jo sedikit terkejut bahkan menggeser tubuhnya. Aliyah menyentuh dahi Jo yang sedikit terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOURNEY OF JO [END]
De TodoMuhammad Jordie atau kerap dipanggil Jo, adalah seorang laki-laki sekaligus seorang kakak yang memiliki jiwa yang tangguh dan berani. Bagaimana tidak? Disaat yang lain bersekolah untuk mencapai cita-citanya, Jo lebih memilih bekerja untuk menghidupi...