30. Kebaikan bersama

132 11 2
                                    

Aliyah pulang ke kontrakannya pada saat dirinya sudah berhasil tenang. Dia melihat Jo duduk seraya merokok santai didepan kontrakan menunggu dirinya.

Aliyah bergegas masuk tanpa memperdulikan laki-laki itu. Jo mematikan rokoknya begitu saja dan langsung mengejar Aliyah masuk ke dalam.

"Al?" Panggil Jo.

Aliyah tidak perduli, dia menarik kopernya dan memasukkan baju-bajunya disana.

"Aliyah lo mau kemana?" Tegur Jo, namun tak ada sahutan dari Aliyah.

"Aliyah jangan gini ya, gue minta maaf, gue gak bermaksud menelantarkan lo." Ucap Jo merasa bersalah.

"Aliyah?" Tegur Jo menahan tangan Aliyah yang terus memasukan bajunya kedalam koper.

Aliyah menghembuskan nafasnya berat lalu memandang suaminya itu. "Gue mau kerumah papah."

"Al lo gak boleh pulang." Cegah Jo.

"Kenapa gak boleh? Rumah gue kan disana, bukan disini." Ucap Aliyah berani melawan.

"Oke, gue jelasin sekarang sama lo ya." Ucap Jo perlahan-lahan, Aliyah memutarkan bola matanya malas.

"Gue kerja Al, gue gak bisa pulang dan kabarin lo karena gue bener-bener sibuk, gue tidur di mess yang mereka sediakan. Gue punya utang, gue punya utang sama orang dan gue harus membayar utang itu secepatnya." Ucap Jo mencoba menjelaskan.

"Gak ada Kerja dimini market over kaya lo Jo." Jawab Aliyah membuat Jo sedikit bingung.

Aliyah mendesis dan kembali mengemasi barang-barangnya.

"Gue kerja di clubbing." Ungkap Jo membuat Aliyah berhenti sejenak.

"Menggantikan temannya si Arya untuk jadi waiters?" Ucap Aliyah dianggukan Jo.

"Jadi waiters atau lo ikut bandar narkoba?" Tebak Aliyah membuat Jo membelalak.

"Astagfirullah gak al, gue beneran bekerja." Ucap Jo membela diri.

Jo bergegas mengeluarkan sesuatu dari balik saku celananya dan diberikan kepada Aliyah. Dimana disana terdapat alamat clubbing Jo.

"Kalo lo gak percaya, lo bisa datang sendiri ke club." Ungkap Jo.

"Ngapain, gak perlu." Jutek Aliyah dan kembali mengemasi barang-barangnya.

"Al, jangan pergi." Cegah Jo lagi.

"Gimana gue bisa menetap disaat lo membuka pintu keluar yang sangat lebar buat gue, Jo?" Ucap Aliyah sedikit emosi, Jo terdiam.

"Udah Jo, gak usah memaksakan diri lo untuk mencintai gue lagi, dan gak usah memaksakan diri lo untuk menghidupi kehidupan gue dan anak ini. Gue tau lo gak akan sanggup." Tutur Aliyah kepada Jo.

"Lo cukup urus diri lo sendiri aja, gak usah pikirin kehidupan gue atau anak ini. Ini bukan hak lo." Ujar Aliyah.

Jo menundukkan kepalanya merasa bersedih atas kesalahannya itu.

"Gue emang salah al, dari dulu sampai sekarang gue bener-bener dalang dari masalah." Ucap Jo membuat Aliyah sedikit mengernyit.

"Waktu gue tinggal dengan adik gue, gue membiarkan dia pergi sampai saat ini dia tidak pernah menganggap gue sebagai kakaknya lagi. Dan sekarang lo mau lakuin yang sama seperti adik gue? Gue gak akan mau al." Ujar Jo dengan memandang Aliyah.

"Sampai kapanpun gue harus tetap menjadi suami lo. Dan gue bener-bener minta maaf atas kesalahan gue." Ucap Jo benar-benar membuat Aliyah bungkam.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang