34. Kesempatan dalam kesempitan

140 9 3
                                    

Arya menghela nafasnya gusar, ini sudah kelima kalinya dia memberikan Jo botol minum yang memabukan itu, tapi Jo tidak ada henti-hentinya menyuruhnya kembali.

"Kasih gue lagi, gue bayar gak usah khawatir." Suruh Jo dengan wajah memerah sepertinya sudah mabuk.

Arya menarik para wanita yang menggelayut manja di tubuh Jo itu. "Pergi lo jalang, ini orang gak butuh kalian."

"Ganggu aja." Kesal para wanita itu.

Arya mendesis kasar dan menarik botol minum yang Jo minum itu. "Udah."

"Apaan sih Ar, gue belum puas." Ucap Jo.

"Lo pasti banyak masalah kan? Lo gak akan mabuk seperti ini kalo gak ada masalah." Ucap Arya yang sangat tahu itu.

"Gak perlu tahu, biar gue dan Tuhan aja yang tahu." Ucap Jo dengan nada seperti orang mabuk.

"Masalah Aliyah lagi? Atau masalah uang? Cerita sama gue Jo?" Suruh Arya sangat penasaran.

"Dibilang gak perlu tahu." Ucap Jo dengan menunjuk Arya.

Arya mendesis pelan. "Sumpah Jo, ini bukan lo, lo gak selemah ini."

"Gue capek Ar, masa iya gue gak boleh lemah." Ucap Jo dengan masih mabuk.

Dug! Dug!

Tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri Arya dan Jo.

"Ngapain lo kesini lagi?" Tegur Arya kepada Kyara.

"Kenapa, gak boleh? Emang ini club punya lo?" Jawab Kyara dengan melipatkan tangannya didepan dada santai.

Arya menghela nafas kasar. "Lebih baik lo pergi, Jo lagi gak bisa diganggu."

"Adrian!" Panggil Kyara kepada Adrian yang santai bersama para wanita malam. Terlihat Adrian berjalan kearah mereka.

"Ada apa cantik?" Tanya Adrian.

"Lo gak becus banget sih punya karyawan, lihat bukannya disuruh kerja, malah santai begini." Ucap Kyara dengan melirik Arya sinis.

"Sialan." Gerutu Arya.

"Ck, Arya. Kamu udah dibilang berkali-kali tetap aja begini. Kalo ada Jo pasti aja santai. Udah sana kerja, atau mau saya pecat!" Tegas Adrian terlihat kesal.

"Tapi Jo–"

"Gak ada tapi-tapian, udah sana kerja, masih banyak pengunjung juga." Suruh Adrian lagi.

Dengan helaan nafas pasrah Arya bangkit. "Iya Mr."

Arya melirik Kyara sinis saat dirinya bergegas pergi dari sana. Kyara mengulaskan senyum manisnya.

"Udah kan. Sekarang kamu ada keperluan apa cantik kemari?" Tanya Adrian kepada Kyara.

"Seperti biasa, gue mau menyewa jalang lo." Ucap Kyara.

"Kok tumben mendadak seperti ini? Biasanya kamu boking dari jauh hari dulu." Heran Adrian membuat Kyara tersenyum seraya melirik Jo.

"Kalo untuk sekarang gak bisa cantik, soalnya udah pada punya jadwal masing-masing. Tau kan jalang-jalang aku limited edition." Ucap Adrian yang sangat percaya diri.

"Terus ini apa?" Tanya Kyara dengan menunjuk kearah Jo.

Adira mengernyit melihat Jo, lalu dia tertawa pelan. "Gak bisa dong, dia kan udah gak bekerja sama saya lagi. Bukannya kamu yang melunasi kerugian dia untuk keluar?"

"Kata siapa?"

Adrian terlihat bingung. "Waktu itu."

Kyara menghela nafasnya kasar lalu duduk disamping Jo, dan melihat wajah laki-laki yang memejamkan matanya itu sangat dekat.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang