27. Jo yang terdesak

142 10 2
                                    

"Ini buat lo." Jo memberikan sebungkus rokok kepada Arya.

Kini mereka duduk di depan warung hanya sekedar mengopi santai seraya mengobrol-ngobrol.

"Tumben banget lo kelihatan bahagia, habis menang judi ya?" Tebak Arya.

"Astagfirullah gak Ar, gue gak pernah ikut judi." Ungkap Jo.

"Terus?"

"Gue dan Aliyah udah baikan." Ungkap Jo terlihat sangat senang.

"Baikan gimana?" Tanya Arya penasaran.

"Kita sudah belajar saling menerima, gue seneng banget Ar, benar-benar seneng." Ucap Jo terlihat dari raut wajahnya kalau dia benar-benar sedang bahagia.

Arya menghembuskan nafasnya pelan. "Paling habis ini berantem lagi."

"Gak akan."

"Kenapa bisa yakin?" Tegur Arya membuat Jo seketika terdiam.

"Bahkan Aliyah belum tahu pekerjaan lo Loh." Ungkap Arya membuat Jo semakin overthingking.

Arya memandang Jo dengan serius. "Kemarin Mr. Adrian nyariin lo, dia bilang kalo lo kerja gak becus kaya gini bisa-bisa Mr. Adrian Rugi. Dan yang paling parahnya lagi, kalo lo meminta untuk berhenti, lo harus siap menebus kerugian berjuta-juta karena uang jalang-jalang yang udah masuk kedalam rekening gak bisa dikembalikan lagi."

Jo seketika tercengang atas penjelasan Arya itu.

"Gimana hidup lo? Mampus gak?" Tegur Arya dan Jo hanya terdiam memikirkan itu semua.

"Oh ya, satu lagi, kemarin jalang lo yang namanya Kyara datang mencari lo, dia juga bilang akan menunggu uang 30 juta untuk segera lo kembalikan, kalo gak hidup lo hancur." Ucap Arya lagi semakin membuat Jo tertekan.

"Yakin rumah tangga lo baik-baik aja sekarang?" Tanya Arya yang sudah tidak yakin akan itu.

"Ar, gue–"

"Gue gak mau denger keluhan lo lagi Jo, lo cuma harus pikirin sendiri cara mengatasi ini dengan baik. Jangan sampai lo terjerat apapun yang merugikan diri lo lebih dari ini." Tutur Arya membuat Jo bungkam.

"Bukannya gue gak mau membantu, tapi lo juga harus cukup dewasa untuk mengatasi masalah rumit hidup lo, jangan lemah." Tutur Arya kepada Jo.

Jo menghembuskan nafasnya berat. "Oke, gue pasti bisa atasin ini sendiri."

"Caranya?"

"Gue harus lebih giat lagi cari kerja yang halal supaya gue terbebas dari pekerjaan haram ini." Ujar Jo.

"Kenapa gak mikir dari dulu?" Tegur Arya.

"Gue cuma memikirkan kebahagiaan Aliyah Ar. Sekarang gue semakin ingin mempertahankan rumah tangga gue, gue gak mau Aliyah sakit hati tentang pekerjaan gue sekarang." Ungkap Jo.

"Lakuin kalo lo mampu."

Jo menganggukan kepalanya sangat bersemangat sekali dengan itu semua.

****

Berhari-hari Jo lakukan dengan semangat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuk dirinya. Berkali-kali dia mendapatkan penolakan kerja, berkali-kali juga dia dipaksa bangkit oleh keadaan.

Dengan bekerja malam Jo masih lakukan seraya menunggu pekerjaan baru untuk menebus semua uang yang akan dia bayar sesudah berhenti dari pekerjaan haram itu.

Tapi Tuhan sepertinya sangat membenci Jo, bahkan Jo hingga sekarang belum mendapatkan pekerjaan yang layak.

Kandungan Aliyah sudah memasuki bulan ke lima, namun Jo masih menghidupi istrinya itu dengan uang malam yang dia hasilkan. Jo sangat takut jika Aliyah mengetahui semuanya.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang