18. Kemauan Aliyah

155 14 3
                                    

Jo memberhentikan motornya di pinggir jalan, dia melepaskan helmnya sejenak dan merokok santai sebelum dirinya berangkat kerja Part time.

Dia beberapa kali termenung memikirkan Aliyah. Jo tidak habis fikir dengan perempuan itu yang terus mencari kekasihnya disaat Jo sudah bertanggung jawab lebih atas hidupnya. Ya, Aliyah meminta izin Jo untuk keluar bukan untuk bermain saja, melainkan datang ke tempat-tempat yang biasa dikunjungi kekasihnya itu.

Jo memang mengikuti perempuan itu sedaritadi hingga dimana Aliyah menyerah karena tidak menemukan jejak kekasihnya itu.

Jo menghembuskan asap rokok terakhirnya ke udara hingga dimana dirinya cukup termenung dan akhirnya kembali menjalankan motornya untuk bekerja.

Baru saja dirinya sampai ditempat kerjaan, dirinya dikejutkan oleh beberapa penjahat yang akan merampok mini market tersebut bahkan lagi bergelut dengan karyawan lain sebelum Jo.

"TOLONG!"

Jo bergegas masuk kedalam dan mencegah dua pria itu. Bukan penjahat namanya jika dia rela ditangkap, itu sebabnya saat Jo datang Jo diserang begitu saja. Untung saja Jo pintar berkelahi.

Bugh!

Bugh!

"TOLONG!" Teriak karyawan lain keluar mini market berniat menolong Jo yang sedang bergelut dengan perampok itu.

Tak lama warga datang membuat perampok itu kebingungan dan akhirnya memilih kabur tanpa membawa apapun, meninggalkan Jo yang babak belur serta beberapa etalase yang pecah dan barang yang rusak.

"Mas Jo gapapa?" Tegur karyawan itu kepada Jo.

"Gapapa." Ucap Jo dengan memegang sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah serta dadanya yang sedikit sakit akibat tendangan para perampok tadi.

"Aduh, Terimakasih ya bapak-bapak." Ucap karyawan itu kepada para warga yang berbaik hati menolongnya.

"Kok bisa ada perampok neng?" Tanya salah satu warga disana penasaran.

"Gak tau pak, saya pikir tadi mereka datang untuk membeli." Ucap karyawan itu.

Jo tidak ingin mengobrol, dia membangunkan beberapa etalase dan menyelamatkan barang-barang yang masih aman. Hembusan nafas berat terdengar begitu saja.

"Ini gimana? Pasti aku kena omel bos?" Bingung karyawan itu membuat Jo meliriknya.

"Jelasin aja kronologinya." Sahut Jo.

"Iya mas Jo, tapi sama aja aku disuruh ganti barang-barang yang rusak, sudah peraturannya disini." Ucap karyawan itu terlihat bingung.

"Udah susah makin susah, ada aja musibah yang datang, belum lagi hari ini biaya ibu berobat Arghh!" Gerutu karyawan itu dapat Jo dengar.

Hingga beberapa saat kemudian, ternyata benar pemilik mini market itu datang dan membahas masalah yang terjadi hari ini. Jo tidak terlibat karena peristiwa tadi bukan saat jam kerja dirinya, Jo hanya membantu.

"Saya gak mau tahu, kamu harus mengganti semua barang yang rusak, kalo tidak saya akan memotong gaji bulan ini." Ucap pemilik mini market itu.

"Pak, jangan dong, saya lagi butuh banget nih. Ibu saya hari ini berobat, saya gak punya uang. Dan tadi itu bukan salah saya, tapi para perampok itu." Ucap karyawan itu.

"Bukan salah kamu? Kan kamu yang jaga Reni. Kalo kamu menjaga toko saya dengan baik, mungkin ini gak akan terjadi." Tukas pemilik mini market itu.

Karyawan tersebut hanya menundukkan kepakanya bersedih, bingung harus melakukan apalagi.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang