43. Berakhir dengan menyedihkan

215 14 3
                                    

Seorang laki-laki itu berlari cukup cepat di koridor rumah sakit. Tidak perduli dengan orang-orang yang berlalu lalang, intinya tujuannya harus segera tercapai.

Grekk!

Pintu ringan itu dia buka cukup keras tanpa permisi membuat seseorang yang berada didalam terkejut bahkan bayi dalam gendongannya ikut tersentak kaget.

"Arya lo gila!" Kesal Jo karena kedatangan Arya mengganggu ketenangan anaknya yang sedang tertidur.

"Kalo gila gue gak mungkin belain kesini buat lo." Ucap Arya seraya mengeluarkan ponselnya dari saku celananya mendekat kearah Jo.

"Lo harus lihat berita viral ini Jo, sebelum videonya ke dihapus." Ucap Arya langsung memberikan ponselnya kepada Jo.

Jo melihatnya dengan serius, dimana disana terdapat dua orang pria sedang berbicara serius mengenai permasalahannya. Awalnya Jo biasa saja karena Jo sudah tahu jika Pak Maldrich menekan pekerjaan Reksa, namun dirinya dibuat melotot saat Pak Maldrich berbicara mengenai kecelakaan yang terjadi delapan tahun silam mengenai keluarga Jo.

"Orang tua lo Jo, penyebab kecelakaan itu karena bokapnya Aliyah. Dia pelaku sesungguhnya dan Pak Maldrich menutupi kasus ini sangat lama dan malah memanfaatkan Reksa selaku anak korban." Jelas Arya membuat Jo terdiam tak bergeming.

"Postingan itu Aliyah sendiri yang menyebarkan Jo. Gue ikut bingung, kenapa dia menyebarkan kesalahan ayahnya di sosial media." Ucap Arya membuat Jo teringat dikala malam itu, dimana Aliyah sengaja ingin menabrak dirinya bahkan Aliyah berkata jika dirinya ingin Jo mati. Jo mengerti sekarang. Aliyah sedang terjebak dua pilihan.

"Dan gue denger-denger, perusahaan RNB kalah tender sama perusahaan lain Jo." Ucap Arya membuat Jo tercengang.

Ancaman pak Maldrich apakah serius? Mengapa Jo meresahkan Reksa dan Aliyah. Jo mengambil ponselnya diatas nakas, dimana saat dia membukanya, terdapat telfon yang sangat banyak dari Aliyah.

Jo tanpa ragu langsung menelfon Aliyah balik, tak lama perempuan itu mengangkatnya.

"Lo dimana?" Tanya Jo.

"Tolong Reksa Jo, Plis tolong adik lo." Ucap Aliyah dengan sangat cemas.

Jo memberikan Atlas kepada Arya. "Jagain anak gue, kalo lo gak tahu, pangg suster untuk bantu."

"Tapi–" sebelum Arya menyelesaikan ucapannya, Jo sudah bergegas pergi terlebih dahulu.

Jo berjalan tergesa-gesa di koridor rumah sakit. Aliyah sudah memberikan alamat yang saat ini akan Jo tuju.

****

Aliyah memberhentikan ojek motornya tepat saat mobil yang Reksa tunggangi berhenti. Setelah membayarnya, Aliyah bergegas menghampiri seseorang yang menggendong Reksa keluar mobil dengan tidak sadarkan diri, mungkin Reksa sudah dibius oleh mereka.

"Woy!" Seru Aliyah.

"Mau bawa kemana Reksa?" Ujar Aliyah dengan sangat berani.

"Lo siapa?" Tanya satu laki-laki disana. Aliyah sangat tidak mengerti mereka siapa dan komplotan apa, karena mereka kompak memakai pakaian serba hitam dan bermasker serta bertopi.

"Gak perlu tahu gue siapa. Lo ngapain bawa Reksa ke pinggir jurang kaya gini? Hah!" Ucap Aliyah.

Salah satu laki-laki itu mengedikkan kepalanya menyuruh salah kedua orang disana untuk memegangi Aliyah.

"Woy!" Teriak Aliyah menolak disentuh.

"Lepasin gue sialan!" Seru Aliyah memberontak.

Kedua laki-laki yang lain membawa Reksa mendekati jurang. Aliyah melotot dengan menggelengkan kepalanya.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang