42. Aliyah dengan keberaniannya

155 12 2
                                    

Jo datang kerumah sakit dan mendapatkan Bu Khasanah menunggu didepan ruangan bersama Anita. Jo menghela nafasnya pelan berdiri didepan Bu Khasanah, Bu Khasanah menepuk pundak Jo.

"Tidak usah khawatir Jo, biaya administrasi udah ibu bayar." Ucap Bu Khasanah membuat Jo memandangnya tidak percaya.

"Nanti Jo janji akan melunasi hutang ibu." Ucap Jo dan Bu Khasanah mengulaskan senyumnya.

"Tidak usah terlalu dipikirkan Jo." Tutur Bu Khasanah.

Jo menghela nafasnya pelan dan duduk dikursi seraya menyandarkan tubuhnya ditembok dengan memijit kepalanya yang berdenyut pusing. Anita menyodorkan air mineral kepada Jo.

"Minum dulu mas."

"Makasih."

"Adik bayi kata dokter cuma demam biasa kok, itu wajar untuk tumbuh kembang bayi. Jadi mas Jo gak usah khawatir ya." Jelas Anita dianggukan oleh Jo.

Tring!

Jo mendapatkan notif pesan dari seseorang yang tidak dikenal.

"Sialan lo Jo, lo gak pernah membersihkan makam orang tua gue, sampai rumputnya setinggi ini."

"Dimana tanggung jawab lo sebagai anak, sialan!"

"Gara-gara lo, gue harus bersihin makan ayah bunda malam-malam."

Jo sangat mengerti itu pesan chat dari siapa. Siapa lagi kalo bukan Reksa, adiknya. Mungkin benar, Reksa sedang sangat merindukan ayah dan bundanya sehingga dirinya berniat hadir ke pemakaman.

"Sebagai gantinya, gue mengundang lo hadir ke acara perusahaan gue besok pagi, sekalian bawain gue minuman."

"Gak usah takut kaya gembel. Bilang aja lo kakaknya CEO ternama, pasti di bolehin masuk kok."

Jo masih terus membaca notif pesan dari Reksa. Hingga dimana pesan tersebut terhenti dan beberapa menit tidak ada pesan lagi dari Reksa. Jo menghela nafasnya panjang dan kembali menyandarkan tubuhnya ke tembok.

****

Keesokan paginya....

Jo menimang Atlas yang tertidur sangat pulas itu. Semalaman Jo tidak tidur hanya untuk memastikan anaknya baik-baik saja. Jo sama sekali tidak perduli dengan dirinya, yang dia perdulikan hanya kesehatan anaknya itu.

Tring!

Jo mendapatkan pesan chat dari Reksa, dimana sebelumnya dia berfikir jika Reksa tidak lagi mengirimnya pesan. Disana terdapat pesan singkat dan sebuah alamat tempat acara Reksa.

"Gue mau lo manyaksikan kesuksesan adik lo ini Bang, seperti apa yang lo impikan."

Jo tidak memperdulikan pesan itu, dia meletakkan asal ponselnya diatas nakas. Jo sana sekali tidak akan datang ke acara itu, Reksa cuma ingin menyombongkan dirinya kepada Jo.

Dilain sisi, Aliyah datang ke acara Reksa dengan memakai topi seperti penyusup. Pak Mahdi sudah beberapa kali melarang Aliyah untuk bertemu dengan Reksa karena takut mengganggu pekerjaan Reksa itu. Tapi bukan Aliyah namanya jika tidak keras kepala. Dia datang bukan sebagai tamu undangan melainkan sebagai orang asing yang tidak dikenal.

Didalam gedung yang menjulang tinggi itu sudah terdapat tamu-tamu penting dan kolega-kolega bisnis yang sangat terkenal.

Persaingan sesama perusahaan adalah persaingan besar yang dilakukan untuk menunjukkan kualitas perusahaan yang terbaik dan terburuk. Reksa salah satu perwakilan CEO perusahaan turut ikut serta karena ingin menunjukkan kepada para investor jika perusahaannya adalah perusahaan baik.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang