33. Kecewa

153 13 3
                                    

"Terimakasih ya mas." Jo menjabat tangan seseorang laki-laki itu.

"Saya bawa ya motornya mas."

"Silahkan." Ucap Jo mempersilahkan orang tersebut membawa motornya.

Ya, Jo berhasil menjual motornya tersebut kepada seseorang untuk melunasi sedikit kekurangan biaya rumah sakit. Setelah mendapatkan uang itu, Jo bergegas kerumah sakit untuk membawa anaknya itu untuk pulang.

Tapi Jo tidak membawanya pulang ke kontrakan melainkan untuk pulang kerumah pak Mahdi.

"Terimakasih ya pak." Ucap Jo kepada sopir taksi itu.

Dia membawa tas kecil berisi perlengkapan bayinya dan juga menggendong bayinya untuk masuk kedalam rumah besar itu dengan sedikit kesusahan.

"Mas Jo?" Sapa satpam disana.

"Adik bayinya udah sembuh ya?" Tanya satpam itu dianggukan oleh Jo.

"Alhamdulillah nih pak." Jawab Jo dengan tersenyum.

"Alhamdulillah."

"Aliyah gimana pak? Sehat kan dia?" Tanya Jo penasaran karena beberapa minggu ini dia tidak mengerti kabar istrinya itu.

"Sehat kok mas." Jawab Satpam itu membuat Jo sedikit lega.

"Yaudah pak, saya masuk dulu ya." Izin Jo.

"Eh mas Jo?" Panggil satpam itu membuat Jo menghentikan langkahnya.

"Kenapa pak?"

Satpam itu terlihat bingung ingin mengatakan apa. "Adik bayinya tampan, mirip seperti mas Jo."

Jo tersenyum. "Mashaallah terimaksih pak. Saya masuk dulu ya."

Jo melangkahkan kembali kakinya untuk masuk, sebelumnya dia melihat sebuah mobil asing terparkir di garasi rumah itu. Jo menghiraukannya, dia beranggap jika mobil itu milik tamu lain atau bahkan teman pak Mahdi.

Grekk!

"Assalamualaikum."

Tubuh Jo seketika menegang bebarengan dengan ketiga orang itu berdiri dari duduknya. Jo menjatuhkan tas kecilnya dilantai dengan syok.

"Jo?" Ujar Aliyah.

"Bang Jo." Batin Reksa.

Aliyah melirik Reksa dan Jo yang saling memandang tanpa berkedip. Dia menghampiri Jo yang berdiri kaku itu.

"Jo, kenapa kamu gak kabarin aku kalo adik bayi udah boleh pulang?" Tegur Aliyah.

"Iya Jo, kalo kasih tau kan, papah bisa jemput kalian." Sahut Pak Mahdi.

"Sini adik bayinya biar aku–" Aliyah tercengang saat Jo menepiskan tangannya, saat Aliyah hendak menggendong bayinya itu.

"Lo kenal dia?" Tanya Jo kepada Aliyah. Kali ini Jo tidak berbicara normal kembali melainkan seperti biasa dengan menggunakan lo dan gue.

Aliyah menganggukan kepalanya dengan ragu. "Dia Reksa, dia–"

Jo tidak ingin mendengarkan ucapan Aliyah, Jo menarik tas kecilnya dilantai dan ingin pergi.

"Jo?" Panggil Aliyah mencegah Jo.

"Jo lo kenapa sih?" Tanya Aliyah merasa heran.

"Lebih baik gue bawa adik bayi ke kontrakan daripada disini." Ucap Jo membuat Aliyah mengernyit.

"Kenapa Jo?" Tanya Aliyah pelan.

"Dia anak gue, dia pantas tinggal sama gue." Jawab Jo begitu saja.

Aliyah memegang lengan Jo perlahan. "Jo, adik bayi baru sembuh, lebih baik dia tinggal disini dulu ya."

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang