8. Penolakan yang menyakitkan

234 11 0
                                    

Niat hati untuk membenarkan AC yang rusak malah dipaksa untuk menikahi anak pelanggan tersebut. Bisa dibilang ini sudah melewati ekspektasi Jo yang akan mencari uang dan yang dia dapatkan adalah berlian.

"Lepasin! Gue bisa jalan sendiri!"

Jo menghela nafasnya pelan membiarkan Aliyah yang masuk kedalam rumahnya sendiri. Pundaknya ditepuk oleh pak Mahdi tiba-tiba.

"Jo?" Panggilnya.

"Iya pak."

"Panggil saya papah aja seperti Aliyah, sekarang kamu sudah menjadi menantu saya meskipun belum terlihat dimata Agama." Tutur Pak Mahdi dan Jo hanya mengangguk pelan.

"Terimakasih ya Jo kamu sudah mau membantu saya dan menolong Aliyah. Mungkin ini keputusan yang sangat berat untuk kamu, tapi saya berjanji, saya akan membayar kamu dengan apapun yang kamu mau." Tutur Pak Mahdi sangat merasa tidak enak kepada Jo.

"Sama-sama." Jawab Jo lirih.

"Kamu gak usah khawatir saya akan mendaftarkan pernikahan kalian di KUA, saat ini kamu masih bisa bebas dengan dunia kamu, tapi saya sangat berharap tolong jangan mengecewakan kepercayaan saya untuk kamu." Tutur Pak Mahdi dianggukan Jo.

"Saya sudah mengikatkan Aliyah dihadapan Allah, jadi saya sudah berjanji dari hati untuk menjaga dia dengan baik pak." Jawab Jo membuat Pak Mahdi mengulaskan senyumnya sangat lega.

"Terimakasih Jo, gak salah saya bertemu dengan anak sebaik kamu." Ucap Pak Mahdi sangat bangga.

Jo mengangguk singkat. "Saya mau mengambil barang-barang saya."

"Silahkan Jo."

Jo bergegas untuk naik ke lantai atas dan mengambil mini box miliknya didepan kamar Aliyah.

"PAPAH JAHAT hikss hikss..."

"Mamah tolong Yaya, Yaya gak mau menikah dengan laki-laki itu, Yaya gak mau."

"Papah jahat mah, papah jahat!"

Jo mendengar isakan tangis dari Aliyah yang terus menyalahkan ayahnya atas pernikahan singkat tadi. Dia bergegas menutup boxnya dan berlalu pergi dari rumah tersebut. Sebelumnya dia sudah meminta izin terlebih dulu dengan Pak Mahdi dan dia mengizinkan.

Jo kembali pulang ke kontrakan kecilnya. Baru saja dia sampai, dia sudah melihat seorang perempuan berdiri didepan pintu kontrakannya. Jo melepaskan helm yang ia kenakan dan turun dari motor.

"Mas Jo?"

"Ada apa Anita?" Tanya Jo penasaran.

"Ini Anita dapat titipan dari ibu, katanya untuk mas Jo." Ucap Anita memberikan sebungkus nasi dan lauk kepada Jo.

"Waduh, kenapa harus dikasih? Nanti aku ke warung kok." Ucap Jo kepada Anita.

"Kata ibu takut mas Jo lapar, jadi ibu kasih deh. Lagian hari ini ibu juga gak jualan, ibu masak untuk acara syukuran karena habis beli motor baru." Ungkap Anita dengan sangat polos.

"Oh gitu, Yaudah sampaikan Terimakasih mas Jo ya." Ucap Jo dianggukan Anita dengan tersenyum.

"Mas Jo?" Tanya Anita dan Jo hanya berdeham.

"Apa hari ini mas Jo sibuk?" Tanya Anita membuat Jo berfikir sejenak.

"Harusnya gak sih, kenapa?" Tanya Jo penasaran.

JOURNEY OF JO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang