🍁 CMBYN || 11. Punishment (21+) 🍁

7K 167 5
                                    

I always dreamed of a solemn face
Someone who feels like a holiday
But now i'm in pieces, barely believing
Starting to think that i've lost all feeling

(Aku selalu memimpikan orang yang serius
Seseorang yang terasa seperti liburan
Namun kini kuhancur, nyaris tak percaya
Mulai berpikir bahwa aku telah mati rasa)

-Troye Sivan - Angel Baby-

•°°•☆☆☆•°°•

"Mau menghindariku lagi?"

"Astaga!" Pertanyaan bernada dingin itu sontak membuat Jaemin terlonjak kaget.

Bagaimana tidak? Begitu memasuki apartemennya, Jeno sudah ada di sana. Duduk bersandar di sofa sambil meminum segelas vodka.

"Kau mabuk?!" tanya Jaemin terkejut melihat mata memerah juga bau menyengay alkohol begitu berjalan mendekat.

Jeno tidak menjawab dan hanya bersandar menatap langit-langit ruang tengah sambil terkekeh bodoh. Jaemin mendengkus sebal namun tak ayal membereskan bekas botol-botol alkohol di atas meja.

Jaemin paling benci dengan rasa, bahkan bau alkohol. Karena mengetahui hal tersebut, Jeno tidak pernah meminum alkohol saat bersama Jaemin, apalagi sampai membawa minuman keras tersebut ke dalam apartemen sang terkasih.

Tetapi malam ini, Jeno malah melakukannya.

"Mau cium ... ayo cium aku ...," rengek Jeno sambil menarik tubuh Jaemin ke dekapannya.

Jaemin menahan napas, mencoba terhindar dari bau alkohol yang bisa saja terhidu indra penciumannya. Namun, mana bisa ia menahan napas selama itu, apalagi begitu Jeno mencengkeram pipinya kemudian mendaratkan ciuman di bibir si kelinci.

"Lep-pashh---mmmh!" Penolakan Jaemin terhalang oleh bibir tipis yang kini sibuk melumat dan menggigit bilah kenyalnya.

Jaemin yang tidak tahan dengan bau alkohol dari mulut Jeno, kontan mendorong dada Jeno sekuat tenaga. Sampai akhirnya Jeno yang tenaganya tidak seberapa karena sedang mabuk itu, terjengkang ke belakang.

Jaemin pun berlari ke kamar mandi dan segera memuntahkan isi perutnya. Perutnya bergejolak panas dengan begitu tidak nyaman sampai akhirnya lelaki itu muntah lagi.

Demi Tuhan, Jaemin benar-benar membenci bau alkohol.

Setelah sekitar setengah jam terus muntah-muntah hingga lemas, Jaemin kembali dan menemukan Jeno yang sudah terkapar tak sadarkan diri di sofa panjang ruang tengah. Karena masih kesal dengan pria itu dan tidak punya cukup tenaga membopongnya ke kamar, Jaemin menyelimuti Jeno kemudian beranjak tidur ke kamar.

"Kenapa dia minum alkohol di sini?" tanya Jaemin tidak habis pikir sebelum akhirnya memilih terlelap.

Sejujurnya, dia memang sengaja tidak kembali ke dorm dengan tujuan menghindar dari pria itu. Siapa sangka Jeno akan menunggunya di sini.

Selain karena misi menghindari Jeno karena alasan skandal mereka, Jaemin juga merasa marah dengan alasan yang entah. Mengetahui fakta bahwa lelaki itu pergi bersama dengan Renjun, ia kesal setengah mati.

Sampai di fase kehilangan fokus saat bekerja sejak pagi.

Jadi pikirnya, tidak bertemu pria itu adalah pilihan terbaik. Atau Jaemin akan meledak dan menyesali amarahnya yang tidak berdasar nantinya.

Jaemin hanya kesulitan mengenali perasaannya sendiri.

*****

"Hnghh---" Jaemin mendesah di sela kesadarannya yang belum terkumpul sempurna.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang