🍁 CMBYN || 06. Bathroom (21+) 🍁

10.3K 226 5
                                    

I fall in love with the little things
Counting the tattoos on your skin
Tell me a secret, and baby, i'll keep it
And maybe we could play house for the weekend

(Aku jatuh cinta dengan hal-hal kecil
Seperti menghitung tato di kulitmu
Beritahu aku rahasia dan aku akan merahasiakannya
Dan mungkin kita bisa menghabiskan waktu bersama di akhir pekan)

-Troye Sivan - Angel Baby-

°°°☆☆☆°°°

"Hnghh ... berhenti menggodaku, Jeno-yaa ...." protes Jaemin begitu merasakan jempol kaki sang terkasih menggesek-gesek penisnya.

"Apa? Aku hanya memastikan Little Nana sudah bersih," sanggah Jeno dengan tengilnya sambil mempererat pelukan di tubuh polos sang kelinci.

Jaemin pun hanya pasrah dan bersandar di dada bidang sahabatnya. Menikmati air hangat yang merendam tubuh mereka di dalam bathub serta usapan lembut Jeno di setiap jengkal tubuhnya.

"Eungh ... aghh!" lenguh Jaemin lagi begitu tangan Jeno kembali nakal bergerilya di puting merah muda sang sahabat.

Sesekali, Jeno mengusapnya sensual, mulai dari gerakan melingkar hingga kasar. Setelahnya, lelaki itu memberikan cubitan dan sesekali memelintir benda mungil yang menjadi bagian favoritnya itu.

"Tadi katanya han-nya mandi-hhh ... eumhh!" lenguh Jaemin lagi begitu merasakan hisapan di sekitar tengkuk dan lehernya.

Hisapan itu kemudian berpindah turun ke bahu. Membuat Jaemin yang kegelian hanya bisa menggeliat di pelukan sahabatnya.

Air di dalam bathub pun jadi berkecipak dan banyak jatuh ke lantai kamar mandi. Menyisakan kedua pemuda yang justru semakin bersemangat saling melahap di dalam air yang hanya tersisa setengah.

"Aku mau cium," pinta Jaemin sambil berbalik dan melingkarkan kaki jenjangnya di pinggul Jeno.

Bathub yang sempit juga air yang merendam sebagian tubuh mereka, entah kenapa menambah kesan intim dan sensual di antara keduanya. Jeno yang mendapati wajah setengah basah dengan ruam merah di pipi itu, tersenyum lebar.

Tidak pernah berhenti terkejut dengan seberapa memukau makhluk menggemaskan sekaligus seksi di hadapannya. Nana-nya, dengan kulit putih mulus dan pipi sedikit gembul.

Menatapnya dengan wajah memelas bak seekor kucing lapar, dengan wajah bersemunya yang terciprat air---menambah kesan sensual, serta bibir semerah cherry yang tampak sedikit terbuka---menggoda Jeno untuk segera menjamahnya.

Mau cium, katanya?

Sialan!

Bahkan Jeno bisa memberinya apapun. Ciuman, pelukan, ataupun sesi bersenggama paling panas dan nikmat yang tidak akan pernah bisa kelinci nakal itu lupakan.

Akan Jeno berikan semuanya.

"Eumh! Hngh ... oughh!" lenguh Jaemin di sela ciuman Jeno yang pagi ini terasa menuntut.

Padahal, semalam mereka juga sudah melakukan ini semua hingga sekitar tiga ronde. Meski tidak selama sebelumnya, karena Jeno tidak mau Jaemin begadang lagi dan jatuh sakit seperti minggu lalu.

Jeno meremas rambut Jaemin di bagian tengkuk sambil memperdalam ciuman. Bunyi decakan dari kedua bilah bibir yang menyatu dan saling membelit itu pun, memenuhi seantero kamar mandi apartment Jaemin.

Jaemin bahkan sesekali mendesah karena penis panjang dan berurat sang terkasih yang terasa menusuk-nusuk perutnya. Menimbulkan kesan geli yang akhirnya membuat Jaemin menggeliat berniat sedikit menjauh.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang