🍁 CMBYN || 21. Help Us 🍁

2.9K 171 2
                                    

They don't know about the things we do
They don't know about the i love you
But i bet you if they only knew
They will just be jealous of us

(Mereka tak tahu yang kita lakukan
Mereka tak tahu soal aku mencintaimu
Tapi aku berani bertaruh andai mereka tahu
Mereka pasti akan cemburu pada kita)

--They Don't Know About Us - One Direction--

--They Don't Know About Us - One Direction--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°°•☆☆☆•°°•

"Kau pulang duluan dengan Renjun, ya? Aku ada urusan dengan Haechan dan Mark hyung." Jeno berpesan sambil mengelus lembut puncak kepala sang kekasih.

Bak kucing menggemaskan nan patuh, Jaemin mengangguk pelan dengan netra bulatnya yang menyorot Jeno penuh binar penasaran.

"Kalian ada urusan apa? Apa Haechan mengatakan sesuatu tentangku? Apa aku boleh ikut?" tanya Jaemin beruntun.

Jeno menggeleng sambil tersenyum geli. "Istirahat saja di apartement, ya, Kitty? Kau kan harus menyiapkan tempat untuk anak kita hari ini ...," saran Jeno yang kontan membuat netra bulat itu kali ini kian membulat karena terkejut.

"Eh, iyaaa! Kalau begitu aku pulang dengan Renjun hyung dulu, ingat untuk segera kembali ke tempatku setelah ini yaa! Kita harus pergi mengambil anak kita!" heboh makhluk menggemaskan itu sambil meraih tasnya yang ada di pundak Jeno sebelah kiri.

Jeno mengangguk sambil lagi-lagi tersenyum gemas. Mereka memang sudah berencana mengadopsi kucing. Jaemin bilang, dia ingin merawatnya di apartement sehingga tidak terlalu kesepian meski hanya sendiri.

Sebenarnya, Jeno tidak setuju dengan alasan terakhir. Mana mungkin Jeno membiarkan kekasihnya sendiri dan kesepian, kan? Jaemin tidak perlu memelihara kucing, karena dasarnya dia punya samoyed yang bisa ia ajak berciuman bahkan senggama.

Sedangkan seekor kucing ... mereka diajak bicara saja tidak bisa. Ya bisa, memang. Tapi hanya akan menyahut dengan ngeongan.

Jeno jelas lebih unggul dari kucing-kucing menyusahkan itu.

"Kau akan pulang cepat, kan? Kita harus mengambil kucingnya hari ini ...," tanya Jaemin lagi sedikit merengek.

Jeno mengangguk yakin. "Aku janji segera pulang setelah selesai."

Setelah pamit dengan satu kecupan di bibir juga wajah sedikit cemberut, Jaemin melambai heboh kemudian berlari mengejar Renjun yang sudah menunggunya di ambang pintu ruang dance. Jeno terkikik geli melihat kucing yang sekarang begitu ingin merawat kucing lain itu.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang