🍁 CMBYN || 14. Tempat yang Seru 🍁

4.4K 185 8
                                    

If this is my last night with you
Hold me like i'm more than just a friend
Give me a memory i can use
Take me by the hand
While we do what lovers do

(Jika ini memang malam terakhirku bersamamu
Dekaplah aku seolah aku lebih dari sekedar teman
Beri aku kenangan yang bisa kuingat
Dekaplah tanganku
Seperti yang dilakukan sepasang kekasih)

---Adele - All I Ask---

•°°•☆☆☆•°°•

Jaemin terbangun tepat pukul 3 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin terbangun tepat pukul 3 malam.

Begitu bangkit duduk dengan nyawa yang masih belum terkumpul, Jaemin menatap jengah pria yang terlelap di sofa dekat pintu.

"Kenapa dia tidur di sana?" gumam Jaemin lirih.

Apa Jeno juga tidak sudi untuk sekedar tidur satu ranjang dengannya sekarang? Di saat biasanya, mereka bahkan tidur setiap malam sambil saling memeluk.

Jujur saja, tidur Jaemin juga berantakan akhir-akhir ini karena tidak tidur dengan pria itu. Biasanya ... dia memang tidur sambil dipeluk Jeno.

Itu sudah menjadi kebiasaan mereka. Jadi saat tidak melakukannya semalam saja, rasanya aneh dan sangat tidak nyaman. Apalagi sekarang, orang yang biasanya Jaemin peluk itu satu ruangan dengannya, tapi tidak bisa ia dekap sesuka hati.

"Kau bangun?" Terlalu sibuk melamun, lagi-lagi Jaemin tidak sadar Jeno sudah bangun bahkan memandangnya terkejut.

Jaemin tentu saja mengerjap tak kalah terkejut. Apalagi begitu menyadari pria itu untuk pertama kalinya mengajak Jaemin bicara setelah beberapa hari.

"Kenapa? Kau butuh sesuatu?" tanya Jeno lagi yang tidak ingin ditanggapi Jaemin sama sekali.

Dia marah. Dia kecewa. Dia terluka. Jaemin merasa luar biasa tidak terima karena Jeno terus bersikap seolah tidak mengenalnya sejak kemarin.

Tapi sekarang ... yang ingin Jaemin lakukan hanya menangis lega.

Karena Jeno akhirnya menatapnya. Lelaki itu bahkan mengajaknya berbicara lebih dulu.

Namun, sakit hatinya karena kejadian malam itu, membuat Jaemin tidak bisa mengatakan apapun. Bahkan, ia kesulitan untuk sekedar menggelengkan kepala agar lelaki itu tidak bertanya lebih banyak lagi.

"Kenapa diam? Ada yang mengganggumu? Tidurmu tidak nyaman?" tanya Jeno lagi beruntun.

Dan Jaemin, lagi-lagi hanya bisa menatap Jeno nyalang dengan bibir gemetar. Air mata bahkan mulai mengalir dari daratan pipi kelinci manis itu, membuat Jeno kian panik dan segera bangkit mendekat.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang