"Moan my name, Princess."
_________
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Lee Jeno dan Na Jaemin adalah sepasang genap yang tidak terpisahkan. Namun, sebagian besar orang mungkin tidak tahu.
Jeno dan Jaemin lebih dekat dari yang mereka bayangkan. Bahkan...
Lagi mau yang angst, karena NoMin udah kemanisan WKWKWKW _____________
"Everybody knows you don't love me the same So cruel to be lying to my face 'Cause i know what you're too scared to say Speak up, I know you hate me Looked at your picture and cried like a baby Speak up, don't leave me waiting Got way too drunk of a vodka cranberry Called you up in the middle of the night Wailing like an imbecile."
(Semua orang tahu kau tidak mencintaiku dengan cara yang sama lagi Sungguh kejam berbohong di hadapanku Karena aku tahu apa yang takut kau katakan Bicaralah, aku tahu kau membenciku Melihat fotomu dan menangis seperti bayi Bicaralah, jangan biarkan aku menunggu Aku terlalu mabuk karena vodka cranberry Meneleponmu di tengah malam Meratap seperti orang dungu)
----Conan Gray - Vodka Cranberry----
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•°°°•☆☆☆•°°•
Bagaimana Jika : Lee Jeno benar-benar melepaskan Na Jaemin
_______
Lee Jeno baru saja kembali dari mengambil pesanan makanan pada pukul dua malam. Pria itu terpaksa makan karena mamanya mengomel lewat telepon setelah seharian hanya mengurung diri di kamar. Beruntung saja hari ini tidak ada jadwal.
"Hhhh ...." Baru sampai kamar dorm, pria sipit itu sudah menghela kelewat lelah sambil duduk bersila di sisi kaki ranjang.
Sekresek makanan yang tadi diambilnya dari kurir, hanya ia geletakkan di depan kemudian pandangi dalam diam. Seolah dua mangkuk jjajangmyeon itu bisa masuk perut hanya dengan dipelototi.
"Kenapa aku memesan dua ...," gumam Jeno tidak habis pikir dengan dirinya sendiri.
Kali ini, pria itu beralih menekuk lutut dan memeluknya. Pria itu bahkan menyandarkan dagu di antara lipatan lengan dan lutut sambil mencebik cemberut.
Iya, seharusnya Jeno tidak perlu mempertanyakan hal itu. Seluruh benda mati di kamar itu pun tahu siapa pemilik mangkuk kedua yang selalu si samoyed pesan. Seolah memesan dua porsi memang sudah jadi kebiasaan sejak bertahun-tahun Jeno tumbuh di tempat ini.
"Aku harus memberikannya pada siapa?" tanya si samoyed lagi pada dirinya sendiri.
Sebab, saat ini, hanya dia lah yang masih mendekam di dalam dorm. Seluruh penghuni tempat ini sedang pergi berlibur dengan member lain atau pulang ke rumah keluarga mereka karena hari libur. Hanya Jeno yang enggan keluar dan bertemu orang-orang. Bahkan, ketimbang member, kurir makanan lah yang pertama kali melihat wajahnya hari ini.
"Kenapa dia masih bekerja? Member lain saja istirahat ...."
"Padahal dia baru sembuh ...."
Jeno menggumam begitu teringat salah satu member yang kini justru tengah begitu sibuk di Jepang. Kelinci manis itu pasti sekarang begitu sibuk ke sana kemari di negara orang.