🍁 CMBYN || 24. I'll Protect You 🍁

2.8K 151 16
                                    

I don't got nobody
just with you right now
Tell the truth
I look better under you

(Aku tidak punya siapa-siapa
hanya denganmu sekarang
Kebenerannya
aku terlihat lebih baik di bawah dekapanmu)

---SZA - Snooze---

---SZA - Snooze---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°°•☆☆☆•°°•

"Sedang apa, Bunny?"

Panggilan kelewat lembut dari sisi bahunya, seketika membuat Jaemin terlonjak kaget. Jeno yang menyadari kelinci manis itu baru saja meminum obat pereda nyerinya, kontan semakin menoleh cemas.

"Punggungmu kambuh lagi?" tanya Jeno begitu mengenal jelas jenis obat yang kekasihnya minum saat punggungnya sakit sewaktu-waktu.

"Hanya sedikit. Aku minum agar tidak semakin parah," alibi Jaemin sambil berbalik menghadap sang kekasih yang juga duduk di sisi ranjang.

Jeno jelas tahu Jaemin berbohong. Tapi, memarahi dan memaksanya berbicara jujur juga bukan pilihan yang tepat.

Jaemin paling benci saat orang-orang kasihan dan memperlakukannya berbeda saat ketahuan sakit. Jeno jelas tahu itu di luar kepala.

"Ayo, kita jadi pergi jalan-jalan?" tanya Jaemin lagi mencoba mengalihkan perhatian Jeno.

Jeno ingin menolak tentu saja. Karena sekarang, kondisi Jaemin pasti sedang tidak cukup baik meski lelaki itu tidak ingin mengatakannya.

"Iya, tapi pakai koyo dulu, ya?" tawar Jeno yang kontan membuat bibir Jaemin mencebik cemberut.

"Aku kan bilang tidak sakit ...," keluh si kelinci lirih.

"Aku percaya, Nanaaa. Tapi kita kan baru selesai latihan, badanku saja pegal-pegal semua. Memangnya kau tidak merasa begitu?" tanya Jeno sambil kali ini mengusap-usap rambut cokelat kekasihnya lembut.

"Ayo pasangkan koyonya pada punggungku dulu, nanti kupakaikan pada pinggangmu, ya? Tadi kan katanya sedikit sakit. Meski sedikit, harus tetap diobati agar tidak parah seperti yang kau bilang kan, Bunny?" sambung Jeno menyadari keterdiaman Jaemin.

Beberapa saat kemudian, kelinci manis itu mengangguk patuh. Jaemin pun meraih empat lembar koyo di kotak obat yang masih di pangkuannya.

"Ayo buka bajumu!" perintah Jaemin sambil menatap Jeno.

"H-hah?" tanya lelaki itu malah mendadak linglung.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang