🍁 CMBYN || 29. Our First Pleasure II (21+) 🍁

2.9K 118 33
                                    

A.N : Lanjutan yang tadiii

•°°•☆☆☆•°°•

"Aku tidak bisa lihat wajah Jeno!"

Jaemin mencebik protes begitu matanya perlahan ditutup dengan kain beludru merah. Entah dari mana pemuda itu mendapatkan benda tersebut.

"Aku mau reka ulang adegan di mimpiku semalam," jawab Jeno jujur.

Bibir cherry itu kontan membentuk huruf 'O'. Pertanda bahwa ia mulai mengerti dan (semoga) tidak akan bertanya lagi.

"Memangnya tidak bisa pakai gaya bebas saja?" tanya Jaemin dengan polosnya.

"Bisaa ... tapi aku mau coba yang ini dulu." Jeno menjawab sedikit salah tingkah, meski pemuda di depannya tidak dapat melihat hal tersebut.

"Lalu, aku harus melakukan apa?" tanya Jaemin lagi, terdengar begitu serius dan penasaran.

"Ikuti saja apa yang kuperintahkan."

"Aku tidak suka disuruh-suruh!"

"Iyaaa, maksudku ... ikuti saja apa yang kuminta lakukan." Jeno buru-buru mengoreksi ucapannya.

Jaemin mengangguk-angguk lagi. Masih tampak celingak-celinguk karena tidak bisa melihat apa-apa. Melihat gerak-gerik lucu kelinci manis itu, Jeno pun tanpa sadar tersenyum gemas.

Pada akhirnya, malam ini mereka berakhir di sini; apartement baru Jaemin yang untuk pertama kali keduanya tempati. Tentu saja untuk melakukan kegiatan gila yang Jeno dan Jaemin telah sama-sama sepakati.

Mencoba senggama untuk pertama kali.

"Jeno tidak kabur, kan?" tanya Jaemin memastikan begitu menyadari keheningan yang terjadi selama beberapa detik.

Atmosfer ruangan bahkan terasa berbeda. Sedikit menegangkan dan panas. Padahal, AC berada pada suhu normal. Jaemin juga tidak bisa melihat sahabatnya sama sekali.

"Aku tidak mungkin kabur, Nana ...." Bulu kuduk Jaemin seketika meremang begitu mendengar bisikan lirih Jeno.

Terpaan napas hangat pemuda itu terasa membelai halus tengkuknya. Jaemin tidak bisa melihat apa pun, tetapi dia yakin saat ini Jeno tengah duduk begitu dekat dengannya yang duduk bersila di tengah ranjang

"Hkk---" Nafas Jaemin bahkan tercekat karena terkejut begitu tiba-tiba merasakan jemari Jeno membelai pipi hingga rahang mungilnya.

Belaian itu kemudian merambat ke sepanjang hidung juga bibir tipisnya. Membuat Jaemin tanpa sadar mendengkur geli akibat sentuhan sensual itu.

"Can i kiss this pretty lips?" tanya Jeno sambil menghentikan pergerakan jemarinya di bibir lembab Jaemin.

"Kenapa minta izin? Kalau cium kan sudah sering!" tanya Jaemin malah merusak suasana.

Jeno mendengkus kecil sebelum kemudian mendaratkan satu kecupan di bibir manis si kelinci.

CUP!

"Kalau yang ini memang sering, tapi belum termasuk ciuman." Jeno menjelaskan di sela kecupannya.

CUP!

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang