🍁 CMBYN || 38. Hurting Each Other 🍁

2.1K 157 12
                                        

"When will I see you again
You left with no goodbye
Not a single word was said
No final kiss to seal any seams
I had no idea of the state we were in."

(Kapan aku akan bertemu denganmu lagi?
Kau pergi tanpa ucapkan selamat tinggal
Tanpa sepatah kata pun
Tanpa kecupan terakhir untuk akhiri kebersamaan
Aku tak tahu apa yang terjadi di antara kita.)

--Adele - Don't You Remember--

--Adele - Don't You Remember--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°°•☆☆☆•°°•

"Na Daemannn ...."

Jaemin tersenyum mendapati sepasang kekasih yang berdiri di depan pintu apartemennya. Lengkap beserta bingkisan entah berisi apa di tangan.

"Kau sudah makan, aegi?" tanya Mark sambil berjalan masuk begitu sang tuan rumah mempersilakan.

"Belum. Aku baru selesai berkemas," jawab Jaemin jujur.

"Baguslah. Kami membawa banyak sekali makanan untukmu," sahut Haechan yang diangguki Mark setuju.

"Seharusnya kalian ajak member yang lain juga, agar mereka sekalian menghabiskan makananku juga di kulkas," komentar Jaemin sambil terkekeh geli.

Saat Haechan dan Mark duduk di sofa dan mulai menata makanan bawaan mereka, Jaemin segera pamit ke dapur untuk menyeduh teh hangat. Kebetulan udara memang sedang lumayan dingin, jadi kedua tamu tak diundang itu pasti butuh sesuatu untuk menghangatkan tubuh.

"Jaemin ... apa kau makan, hah?!" tanya Haechan terdengar marah dari ruang tengah.

Begitu selesai menyeduh teh, Jaemin pun menyusul ke sana dan mendapati sahabatnya tengah membuka kulkas.

"Tentu saja makan. Makanya aku masih hidup," jawab kelinci manis itu santai.

"Lihat isi kulkasmu! Masih utuh! Kau makan apa selama ini?!" tanya Haechan tidak habis pikir.

"Yaaa ... makan. Tapi sedikit," sahut Jaemin lirih.

Mark hanya terkekeh melihat kekasihnya mengomeli sang sahabat.

"Yasudah, ayo ke sini, Bear! Paksa kelinci nakal ini makan!" timpal Mark cepat.

Haechan pun segera bergabung duduk di sofa. Berikutnya, menyorot tajam Jaemin yang ada di hadapannya.

"Wahh ... makanannya banyak sekali!" heboh Jaemin begitu mendapati bermacam-macam menu di atas meja.

"Makanlah, kudengar makanan manis bisa membangkitkan mood." Mark menimpali sambil menyodorkan bungeoppang hangat ke hadapan member yang sudah terasa seperti adiknya.

Jaemin mengangguk dan segera memakan kue berbentuk ikan itu. "Wah ... isi kacang merah. Jisung pasti suka," gumam kelinci manis itu begitu memakan gigitan pertama.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang